Rabu 12 Apr 2023 12:56 WIB

Dalam Setahun Iran Gagalkan 8000 Serangan Siber

Sebagian besar adalah serangan denial-of-service (DDoS) terdistribusi

Red: Esthi Maharani
Iran mengatakan pada Selasa (11/4/2023) bahwa pihaknya telah menggagalkan lebih dari 8.000 serangan siber
Iran mengatakan pada Selasa (11/4/2023) bahwa pihaknya telah menggagalkan lebih dari 8.000 serangan siber

REPUBLIKA.CO.ID., TEHERAN -- Iran mengatakan pada Selasa (11/4/2023) bahwa pihaknya telah menggagalkan lebih dari 8.000 serangan siber pada tahun kalender Iran sebelumnya yang berakhir pada 20 Maret.

Amir Muhammadzadeh-Lajevardi, CEO Perusahaan Infrastruktur Telekomunikasi Iran (TIC), mengatakan sebanyak 8.321 serangan siber yang menargetkan jaringan infrastruktur penting negara itu berhasil ditangkis dalam satu tahun terakhir.

Baca Juga

Dia merujuk pada serangan siber baru-baru ini di Bank Sentral Iran (CBI) dan aplikasi perpesanan domestik Rubika dan Bale, yang keduanya dilaporkan digagalkan.

“Saat ini, volume serangan asing terbesar diarahkan ke bank dan lembaga keuangan, penyedia internet dan infrastruktur komunikasi, yang telah berhasil digagalkan,” kata Lajevardi dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita negara IRNA.

Sebagian besar adalah serangan denial-of-service (DDoS) terdistribusi - yang berarti upaya untuk mengganggu lalu lintas normal dari server, layanan, atau jaringan yang ditargetkan dengan gelombang lalu lintas internet.

Kelompok peretas lokal dan asing anonim dalam beberapa tahun terakhir menargetkan perusahaan publik dan swasta di Iran pada tingkat yang mengkhawatirkan, kebanyakan serangan dari mereka berhasil digagalkan.

Kelompok peretas menaikkan taruhan selama protes anti-pemerintah baru-baru ini yang dipicu oleh kematian seorang wanita berusia 22 tahun saat dalam tahanan polisi September lalu.

Pada bulan Januari, otoritas Iran mengatakan mereka telah mengagalkan gelombang serangan DDoS yang menargetkan lembaga perbankan publik terkemuka negara itu serta dua aplikasi perpesanan domestik.

Pada Desember 2022, serangan DDoS besar dilaporkan di Bandara Internasional Imam Khomeini di ibu kota Iran, Teheran, yang menunda penerbangan sekitar 15 menit.

Pada April tahun lalu, otoritas Iran mengatakan mereka telah menggagalkan serangan yang menargetkan infrastruktur lebih dari 100 organisasi sektor publik.

Sementara sebagian besar serangan dunia maya dalam beberapa tahun terakhir berhasil dihalau, serangan terhadap jaringan distribusi gas Iran pernah terjadi pada Oktober 2021 menyebabkan gangguan dan kekacauan yang meluas di pompa bensin di seluruh negeri.

Otoritas Iran awalnya menyebutnya sebagai "kesalahan teknis", tetapi kemudian mengonfirmasi bahwa itu adalah serangan siber intensitas tinggi, menyalahkan AS dan Israel dalam serangan itu, dan menghubungkannya dengan serangan siber serupa pada sistem kereta api Iran pada Juli 2021 dan pelabuhan Shahid Rajaei pada Mei 2020.

Serangan dunia maya antara Iran dan Israel semakin terselubung dalam beberapa tahun terakhir. Kedua belah pihak telah terlibat dalam aksi siber rahasia, meskipun baik Teheran maupun Tel Aviv tidak mengakuinya secara terbuka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement