REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) PT Bank BRIsyariah Tbk. telah mencapai 104 persen dari target tahun 2020. Di pertengahan bulan Desember 2020 penyaluran tercatat mencapai 11.647 unit, tertinggi diantara lembaga keuangan syariah lainnya.
Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy menyampaikan pada awal tahun 2020 BRIsyariah memperoleh 8.700 unit kuota dan mendapat tambahan menjelang akhir tahun. Target penyaluran FLPP yakni kepada masyarakat berpenghasilan rendah dengan penghasilan keluarga maksimal Rp 8 juta.
"Alhamdulillah kami bisa memenuhi 104 persen dari target penyaluran FLPP yang dipercayakan kepada BRIsyariah di tahun 2020," katanya dalam keterangan pers, Selasa (15/12).
Menurutnya, BRIsyariah masih melihat permintaan tinggi atas rumah sederhana dari karyawan swasta yang penghasilan keluarganya maksimal Rp 8 juta. Ini juga menunjukkan bahwa FLPP masih bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Secara umum, BRIsyariah tetap melakukan ekpansi penyaluran pembiayaan meski di tengah pandemi. Penyaluran ini dilakukan secara selektif dengan prinsip kehati-hatian pada sektor yang memiliki risiko rendah.
Antara lain pembiayaan pada sektor usaha yang terkait dengan kebutuhan pokok sehari-hari, alat medis, rumah sakit dan lain-lain. Selain itu BRIsyariah juga fokus pada penyaluran pembiayaan yang terkait dengan program pemerintah seperti KUR, FLPP serta pembiayaan yang berbasis salary based atau Fixed Income.
Menyongsong tahun 2021 BRIsyariah berencana menyalurkan sebanyak 20 ribu unit dengan nilai KPR sebesar Rp 3,2triliun. "Kami akan tetap bermitra dengan PPDPP Kementerian PUPR untuk membantu mewujudkan mimpi keluarga muda memiliki rumah pertama mereka," kata Fidri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika