Selasa 15 Dec 2020 20:32 WIB

Dokter Sarankan Pakai Transaksi Cashless Saat Liburan

Transaksi 'cashless' bisa menjadi cara menjaga diri tertular Covid-19 saat liburan.

Transaksi 'cashless' bisa menjadi cara menjaga diri tertular Covid-19 saat liburan.
Foto: Republika/Darmawan
Transaksi 'cashless' bisa menjadi cara menjaga diri tertular Covid-19 saat liburan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter mengingatkan masyarakat agar tetap aman dari Covid-19 ketika menikmati liburan akhir tahun. Salah satu cara menjaga diri saat liburan, yakni dengan selalu upayakan cashless atau menggunakan layanan digital dalam berbagai pembayaran dan pemesanan guna meminimalkan interaksi.

Dokter Ivan Adrian dalam bincang-bincang tentang protokol kesehatan jelang libur akhir tahun yang diselenggarakan di Graha BNPB dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (15/12), mengingatkan agar masyarakat sebisa mungkin menggunakan layanan digital dalam hal pembayaran atau pemesanan tiket atau hotel. Hal itu dilakukan agar tidak perlu berinteraksi dengan banyak orang atau menyentuh benda-benda yang berada di tempat publik.

Baca Juga

"Saat liburan kita biasanya banyak sentuh ATM, uang kas, nah kalau bisa cashless. Selain itu, untuk pemesanan tiket, hotel, dan lain-lainnya sebaiknya via aplikasi," katanya.

Ivan juga mengingatkan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara ketat, terlebih saat berada di tempat publik yang dikunjungi banyak orang seperti tempat pariwisata. Dia menyebutkan, kebiasaan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer sangat penting untuk terhindar dari potensi penularan virus yang tertinggal di permukaan benda-benda publik.

"Seperti gagang pintu di hotel, di mobil, yang banyak dipegang oleh banyak orang itu bisa menjadi transmisi virus," kata Ivan.

Dia menegaskan, protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan wajib diterapkan saat berlibur. Menurutnya, potensi penularan bisa terjadi di tempat wisata apabila protokol kesehatan tidak dijalankan dengan ketat. Terlebih lagi, potensi penularan bisa menjadi tinggi apabila ada seseorang yang terinfeksi virus corona, namun tidak memiliki gejala atau asimptomatik.

Selain itu masyarakat juga harus memiliki kesadaran tinggi untuk memahami dampak dan gejala yang ditimbulkan apabila seseorang terinfeksi Covid-19. Dia menjelaskan sekarang ini gejala Covid-19 semakin berkembang tidak hanya batuk, pilek, flu, demam, dan sesak napas.

"Sekarang tambah lagi ada kehilangan penciuman, kehilangan pengecapan, ada diare, sakit perut, sakit otot, malaise, bertambah lagi halusinasi dan gangguan mood," kata Ivan.

Dia mengingatkan masyarakat agar waspada pada saat atau usai liburan bila memiliki gejala yang mirip dengan gejala Covid-19. Masyarakat harus segera memeriksakan diri sebelum penyakit Covid-19 bertambah buruk dan segera bisa disembuhkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement