Kamis 17 Dec 2020 09:57 WIB

Mentan Sebut Pentingnya Industri Pengolahan di Food Estate

Mentan menyebut industri pengolahan akan meningkatkan nilai tambah produk pertanian

Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat mengunjungi lahan pengembangan Food Estate di Blanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Rabu (16/12).
Foto: Kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat mengunjungi lahan pengembangan Food Estate di Blanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Rabu (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menekankan pentingnya off farm atau industri pengolahan agar mampu meningkatkan nilai tambah dan ekonomis produk pertanian.

"Off farm-nya harus disiapkan lebih baik lagi. Artinya, hasil gabah digiling menjadi beras, beras keluar harus dengan pengemasan, pengemasannya harus dengan kualitas sangat tinggi sehingga untuk menembus pasar nasional maupun ekspor bisa dibicarakan kedepan," katanya pada acara kunjungan kerjanya ke kawasan food estate di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Rabu (16/12)

Untuk itu, dia ingin pembenahan rice milling unit atau penggilingan, kemudian meminta dirjen membantu sepenuhnya pemerintah daerah.

Menurut dia, 1.000 hektare saja besar, apalagi 10.000 hektare. Hasilnya itu harus bisa digiling, tentunya menggunakan penggilingan yang canggih dan bagus sesuai dengan petunjuk Presiden.

Syahrul menegaskan bahwa program Food Estate Pulang Pisau-Kapuas ditargetkan sebagai proyek percontohan nasional sesuai dengan arahan dan apa yang menjadi harapan dari Presiden Joko Widodo.

Hingga pada akhirnya food estate di Kalimantan Tengah menjadi percontohan atau panutan di Indonesia dalam upaya pengembangan ketahanan pangan.

"Melalui sinergi dan komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah, dukungan TNI/Polri dan pemangku kepentingan, food estate tersebut akan berhasil," katanya dalam siaran pers.

Syahrul mengarahkan agar setiap komponen komoditas pertanian bisa diolah agar memiliki nilai ekonomi tanpa ada yang terbuang sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

"Siapa membawa jerami dengan kualitas tertentu, tentu harganya baik. Demikian pula, dedak atau menirnya harus ada harganya, bahkan saya lagi berpikir bagaimana menir itu bisa tidak hanya makanan burung, tetapi bisa menjadi sesuatu yang mempunyai nilai ekonomi. Tentu ini prospek ke depannya harus kita pikir," katanya.

Dalam kunjungannya, disampingi Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri bersama pejabat pemerintah daerah lainnya. Mereka meninjau perkembangan pelaksanaan food estate di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau.

Selain peninjauan lahan maupun tempat penggilingan padi, Mentan juga menggelar pertemuan dengan para pejabat Kementerian Pertanian guna menerima laporan perkembangan pelaksanaan program di wilayah setempat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement