REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani yakin pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang baru akan bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir. Ia juga yakin pemerintah Presiden terpilih Joe Biden akan mencabut sanksi-sanksi yang diterapkan Donald Trump.
"Saya tidak memiliki keraguan perlawanan rakyat Iran selama tiga tahun akan membujuk pemerintahan Amerika di masa depan untuk kembali ke komitmen (nuklir) dan sanksi-sanksi akan dicabut," kata Rouhani, Kamis (17/12).
Pada 2018 lalu pemerintahan Presiden Donald Trump mengeluarkan AS dari kesepakatan nuklir yang dikenal dengan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Lalu ia memberlakukan sanksi pada sektor minyak dan finansial Iran.
Biden sudah mengungkapkan kemungkinan AS akan bergabung kembali ke perjanjian yang disepakati dengan lima kekuatan dunia lainnya itu. Sebelumnya Rouhani mengatakan Iran senang dengan akan berakhirnya pemerintahan Trump. Tetapi tak terlalu menyambut pemerintahan Biden.
"Kami tidak terlalu senang dengan kedatangan Biden, tapi kami sangat senang dengan kepergian Trump," kata Rouhani dalam pertemuan kabinet dikutip dari Aljazirah.
Menurut dia, Trump telah melakukan banyak kekejaman. "Yang merupakan seorang pembunuh, teroris, yang bahkan tidak menyelamatkan upaya vaksin kami. Ini adalah betapa orang ini kehilangan prinsip etika dan kemanusiaan," katanya.