REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mencapai 76 persen. SMRC menjelaskan alasan partisipasi pemilih tetap tinggi meskipun pilkada digelar di tengah pandemi Covid-19.
Data SMRC juga menunjukkan persentase warga yang khawatir dan tidak khawatir dengan penularan Covid-19 saat pilkada. Mereka yang menyatakan tidak khawatir tertular Covid-19 mencapai 72 persen, sedangkan mereka kurang atau tidak khawatir tertular Covid-19 sebesar 25,4 persen.
Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad mengatakan, persentase warga yang khawatir dengan penularan Covid-19 saat pilkada sebenarnya cukup tinggi. Namun, 76 persen dari warga yang khawatir dengan penularan Covid-19 saat pilkada tetap menyatakan ikut dalam pilkada.
Saidiman mengatakan, tingginya tingkat partisipasi ini terkait dengan keyakinan publik atas protokol kesehatan dapat ditegakkan. "Kami duga, tingginya persentase partisipasi ini turut disumbang oleh kepercayaan warga bahwa protokol kesehatan ditegakkan di area pemungutan suara," kata Saidiman dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (17/12).