REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selalu ada hal menarik yang terungkap dari rincian pemberian suara Penghargaan Terbaik FIFA. Tahun ini, Robert Lewandowski meraih gelar pemain terbaik pria, sementara Juergen Klopp menjadi pelatih terbaik pria pada Penghargaan FIFA 2020.
Dari pilihan suara yang terkumpul, dapat diketahui faktor subjektivitas juga cukup kental dalam menjatuhkan pilihan. Kedekatan, atau sebaliknya, bisa berpengaruh dalam pilihan yang dibuat para kapten tim nasional seluruh negara anggota FIFA.
Karena itu, objektivitas pun terkadang bisa membuat orang beranggapan sebaliknya. Gareth Bale misalnya membuat keputusan yang menarik perhatian. Kapten timnas Wales ini tidak memasukkan nama pelatih Real Madrid Zinedine Zidane dalam daftarnya, seperti dikutip dari Marca, Jumat (18/12) WIB.
Bale memilih Hansi Flick di urutan pertamanya. Kemudian ada Juergen Klopp di urutan kedua. Sementara posisi ketiag ditempati Julen Lopetegui. Flick juara Liga Champions bersama Bayern Muenchen tahun ini, sementara Lopetegui membawa Sevilla mengangkat trofi Liga Europa. Adapun Klopp mengantarkan Liverpool juara Liga Primer Inggris musim 2019/20, mengakhiri penantian 30 tahun the Reds. Tak sekadar juara, Liverpool finis di klasemen akhir meninggalkan jauh para pesaingnya.
Pilihan Bale cukup beralasan. Namun tetap saja orang akan mengaitkannya dengan hubungannya yang kurang harmonis dengan Zidane sehingga membuatnya dipinjamkan ke Tottenham Hotspur musim ini.
Terlebih rekan-rekannya di Madrid kompak mencantumkan nama Zidane. Luka Modric, Sergio Ramos dan Eden Hazard semuanya menghargai pelatih mereka. Baik Hazard dan Ramos menempatkan pelatih asal Prancis itu di tempat pertama, sementara Modric meletakkan Zidane di urutan kedua, di belakang Flick.
Ramos, sama seperti Bale, memilih Lopetegui sebagai pelatih terbaik ketiganya tahun ini. Adapun Lopetegui memilih Cristiano Ronaldo, Robert Lewandowski, dan Lionel Messi sebagai tiga pemain teratasnya.