REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Penyelidik Senat AS mengatakan para pejabat Boeing melatih secara tidak tepat pilot uji selama upaya untuk menyertifikasi ulang pesawat 737 Max milik perusahaan. Pesawat-pesawat itu dilarang terbang pada Maret 2019 setelah dua kecelakaan mematikan. Penyelidik menuduh Boeing dan pejabat Federal Aviation Administration (FAA) berusaha menutupi informasi penting.
Boeing mengatakan sedang meninjau temuan dan menganggapnya serius, sementara FAA membela perilakunya. FAA mengatakan laporan Komite Perdagangan Senat berisi sejumlah tuduhan yang tidak berdasar.
Menurut FAA peninjauannya terhadap 737 Max telah dilakukan secara menyeluruh. Pihaknya yakin masalah keselamatan dengan pesawat telah diatasi.
Kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia terjadi dalam waktu lima bulan satu sama lain dan menewaskan 346 orang. Kecelakaan ini telah dikaitkan dengan kekurangan dalam perangkat lunak penerbangan otomatis yang disebut MCAS, yang mendorong pesawat menukik tak lama setelah lepas landas.
Uji simulator dilakukan sebagai bagian dari upaya FAA untuk memastikan bahwa pesawat dapat terbang kembali dengan aman. Tes tersebut dirancang untuk melihat seberapa cepat pilot dapat bereaksi terhadap perangkat lunak yang salah.
Dalam laporannya pada Jumat, komite Senat mengatakan berdasarkan informasi dan kesaksian whistleblower yang dikuatkan selama wawancara dengan staf FAA, disimpulkan bahwa pejabat FAA dan Boeing yang terlibat dalam tes tersebut telah menetapkan hasil yang telah ditentukan sebelumnya untuk menegaskan kembali kesepakatan jangka panjang. Mereka memegang asumsi faktor manusia terkait dengan waktu reaksi pilot.
"Pejabat Boeing secara tidak tepat melatih pilot uji dalam pengujian simulator MCAS yang bertentangan dengan protokol pengujian. Tampaknya, dalam hal ini, FAA dan Boeing berusaha menutupi informasi penting yang mungkin telah berkontribusi pada tragedi 737 Max," kata Komite Senat dilansir BBC, Ahad (20/12).
Laporan tersebut mengutip seorang whistleblower yang mengeklaim bahwa pejabat Boeing mendorong pilot penguji untuk menggunakan kontrol tertentu segera sebelum latihan. Itu terjadi setelah FAA bulan lalu mengizinkan pesawat Boeing 737 Max untuk terbang lagi.
Pesawat yang ada perlu dimodifikasi sebelum kembali beroperasi, dengan perubahan pada desain mereka, sementara pilot perlu pelatihan ulang. FAA mengatakan perubahan desain yang diperlukan telah menghilangkan penyebab kecelakaan khusus ini.
Awal bulan ini, maskapai Brasil, Gol, menjadi maskapai penerbangan pertama yang melanjutkan penerbangan komersial dengan Boeing 737 Max. American Airlines mengatakan pihaknya memperkirakan penerbangan 737 Max pertamanya di AS akan dilanjutkan pada 29 Desember.