Ahad 20 Dec 2020 19:30 WIB

5 Mitos yang Bikin Orang Ragu Dapatkan Vaksin Covid-19

Aneka mitos telah membuat orang ragu untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksinasi (ilustrasi). Mitos seputar vaksin telah beredar jauh hari sebelum vaksin Covid-19 ditemukan.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Vaksinasi (ilustrasi). Mitos seputar vaksin telah beredar jauh hari sebelum vaksin Covid-19 ditemukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beragam mitos terkait vaksin Covid-19 terus beredar di masyarakat, bahkan sebelum vaksin tersebut datang. Mitos-mitos itu akhirnya meyakinkan banyak orang enggan divaksin.  

Survei belum lama ini bahkan menunjukkan bahwa banyak orang, di seluruh dunia, khawatir untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Dilansir Times Now News, Sabtu (20/12), berikut mitos-mitos seputar vaksin yang berkembang:

Baca Juga

1. Vaksin Covid-19 tidak aman

Banyak orang tidak yakin apakah vaksin yang dikembangkan dengan begitu cepat aman untuk digunakan atau tidak. Reaksi alergi yang diderita oleh lima orang pertama yang diberi vaksin juga telah menimbulkan keraguan di benak banyak orang. Namun, badan pengatur obat, seperti Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia tidak akan membiarkan vaksin diberikan ke publik sampai terbukti aman untuk digunakan.

2. Pemberian vaksin terburu-buru

Meskipun vaksin yang dikembangkan sebelumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun dan bahkan puluhan tahun untuk disetujui penggunaannya, vaksin Covid-19 perlu dikembangkan dan disetujui dengan cepat, mengingat luasan penyebaran penyakit tersebut.

Meski karena prosesnya dilakukan dengan cepat, tidak berarti telah diburu-buru. Semua vaksin yang disetujui untuk digunakan hingga saat ini telah melalui tahap uji klinis, dan terbukti aman dan efektif.

3. Uji coba vaksin dihentikan berarti ada masalah

Pada bulan September, uji coba vaksin AstraZeneca dan vaksin Covid-19 Universitas Oxford dihentikan, setelah seorang peserta mengalami masalah neurologis. Padahal, uji coba sering kali dihentikan untuk menyelidiki komplikasi tersebut, dan itu tidak berarti bahwa vaksin tersebut tidak aman.

4. Vaksin akan mempengaruhi kekebalan Anda secara negatif

Banyak orang percaya bahwa meski vaksin dapat membantu mencegah penyakit dari satu jenis, vaksin dapat berdampak buruk pada keseluruhan kekebalan tubuh. Namun, itu hanyalah mitos belaka. Vaksin hanya membantu tubuh memproduksi antibodi terhadap patogen tertentu, membantu tubuh mencegah masuknya patogen, dan menyebabkan penyakit di masa mendatang.

5. Vaksin hanya untuk kelompok rentan

Meskipun pemerintah dan badan kesehatan memprioritaskan beberapa kelompok rentan dalam hal distribusi vaksin, itu tidak berarti bahwa vaksin Covid-19 hanya untuk kelompok tersebut. Vaksin perlu diberikan kepada semua orang, jika ingin mencegah Covid-19 dan tetap aman dari infeksi virus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement