REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 dinilai menjadi peluang dalam mempercepat transformasi digital di industri perbankan. Dekan Asia Tenggara dan Profesor Strategi dan Inovasi IMD Business School, Misiek Piskorski, melihat industri perbankan di Indonesia sudah mulai melakukan transformasi tersebut.
"Pandemi ini adalah peluang yang sangat besar untuk bertranformasi. Saya rasa perusahaan harus bisa mengambil manfaat dari situasi ini," kata Piskorski dalam sambutannya di acara Indonesia Digital Economy and Business Outlook 2021, Senin (21/12).
Piskorski mengatakan transformasi digital akan memberikan banyak keuntungan bagi perbankan. Data-data yang telah diubah dalam bentuk digital akan memudahkan perbankan menganalisa kebutuhan nasabah.
Dengan demikian, perusahaan bisa menyasar target konsumen secara tepat. "Transformasi digital membantu perusahaan memahami kebutuhan nasabah serta menganalisa perilaku nasabah," katanya.
Di sisi lain, lanjutnya, tranformasi digital juga dapat mempercepat peningkatan inklusi keuangan. Transformasi digital memberi kemudahan bagi nasabah untuk mengakses layanan keuangan hanya melalui ponselnya. Aplikasi yang dihadirkan perbankan akan membuat nasabah bisa mengakses layanan tanpa harus mengunjungi kantor cabang.
Menurut Piskorski, untuk bisa mengambil peluang di tengah pandemi ini memang diperlukan ketangkasan dan kreativitas. Selain itu, perusahaan harus bisa beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen yang lebih banyak dilakukan secara online.
"Perusahaan harus bersiap untuk itu karena perubahan ini diperkirakan masih akan terus berlangsung bahkan setelah pandemi usai," tutur Piskorski.
Piskorski meyakini perusahaan di Indonesia siap dalam menghadapi berbagai perubahan-perubahan yang terjadi akibat pandemi. Ia melihat pemerintah Indonesia juga memberikan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi digital. Sehingga ekonomi digital di Indonesia akan lebih berkembang ke depannya.