Selasa 22 Dec 2020 18:31 WIB

Pengamat Sebut Reshuffle Kali Ini Win-Win Solution

'Masuknya Sandi melengkapi rekonsiliasi politik sesungguhnya cebong kampret.'

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno di kantor Parameter Politik Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (17/10).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno di kantor Parameter Politik Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan, perombakan kabinet (reshuffle) yang dilakukan Presiden Joko Widodo hari ini sebagai win-win solution atau solusi bagi semua pihak. Ia menjelaskan, hal ini karena dua nama menteri baru yang ditunjuk yakni Tri Rismaharini sebagai menteri sosial dan Sandiaga Uno untuk menteri pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan wakil dari PDIP dan Gerindra.

"Ini resuffle win-win solution. PDIP dan Gerindra aman dan tak ada pengurangan jatah menteri," ujar Adi melalui pesan singkatnya, Selasa (22/12).

Baca Juga

Ia menilai, nama Risma dan Sandi sengaja ditunjuk untuk menutupi noda hitam yang ditinggalkan menteri dari PDIP, yakni Juliari Batubara dan Edhy Prabowo dari Gerindra. Keduanya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi. 

"Kedua sosok ini jagoan andalan kedua partai," kata dia.

Sementara, Adi menyebut, untuk tiga menteri yang di-reshuffle yakni kesehatan, agama, dan pariwisata adalah korban reshuffle sebagai menteri profesional. Menurutnya, perombakan tidak hanya berdasarkan kinerja, tetapi karena tidak berasal dari partai politik.

"Bukan hanya kinerja tapi efek nggak punya back up politik," kata dia.

Selain itu, masuknya Sandiaga Uno sebagai menteri di kabinet Indonesia Maju juga bagian rekonsiliasi sepenuhnya lawan politik pascapemilihan presiden 2019 lalu. Jika sebelumnya Prabowo Subianto telah lebih dahulu bergabung di kabinet menjadi Menteri Pertahanan, kini giliran mantan pasangan cawapresnya Sandiaga Uno.

"Masuknya Sandi melengkapi rekonsiliasi politik sesungguhnya cebong kampret. Ini resuffle yang mantab rekonsiliatif," katanya.

Sedangkan, pemilihan Yaqut Cholil Quomas atau lebih dikenal sebagai Gus Yaqut sebagai Menteri Agama (Menag) menggantikan Fachrul Razi menjadi penunjukan paling menarik. Hal ini karena latar belakangnya sebagai GP Ansor.

"Ini akan menjadi head to head menteri agama versus FPI," kata dia.

Presiden Joko Widodo mengumumkan enam sosok menteri baru dalam pemerintahannya. Diantaranya nama lain yang ditunjuk menteri yakni Politikus Gerindra Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara.

Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan yang baru menggantikan Terawan Agus Putranto, dan Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo dan Muhammad Lutfi ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Perdagangan yang menggantikan Agus Suparmanto dan Yaqut Cholil Quomas atau lebih dikenal sebagai Gus Yaqut sebagai Menteri Agama (Menag) menggantikan Fachrul Razi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement