REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liburan akhir tahun akan terasa berbeda dengan tahun sebelumnya. Pasalnya, masyarakat diajak untuk lebih ketat menerapkan protokol kesehatan guna mencegah peningkatan kasus COVID-19.
Masyarakat juga diminta tidak merayakan tahun baru di tempat umum atau berkerumun. Pemerintah juga telah menginstruksikan tempat perbelanjaan dan wisata agar tutup lebih awal pada malam pergantian tahun.
Namun, ada juga kalangan yang ingin menikmati liburan akhir tahun dengan perjalanan singkat atau short trip menggunakan kendaraan pribadi dengan city car. Ternyata, liburan ini lebih praktis ketimbang memakai mobil berukuran bongsor.
Jika Anda berniat short trip menggunakan city car, hal yang harus diingat bahwa mobil ini tidak memiliki torsi sebesar sport utility vehicle (SUV) atau multi-purpose vehicle (MPV). Maka, sebaiknya Anda mengurungkan niat jika ingin melintasi tanjakan curam atau lintasan ekstrim, misalnya ke pegunungan.
Sebaliknya, jika Anda ingin short trip ke rute yang normal dengan membawa keluarga kecil, mobil bermesin yang rata-rata bermesin 1.200cc-1.500cc itu sangat bisa diandalkan. Bodinya yang kompak membuat mobil itu lebih leluasa melintasi jalanan perkotaan, atau jalanan desa yang sempit. Radius putarnya pun memudahkan Anda untuk memutar balik di lokasi yang tidak luas.
Menggunakan mobil jenis ini juga tidak membuat Anda repot mencari lahan parkir jika ingin berhenti sejenak untuk membeli makanan atau oleh-oleh. Selain praktis, bahan bakar irit menjadi keunggulan utama mobil jenis ini.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pengguna city car sebelum jalan-jalan adalah pastikan Anda tahu kondisi mobil. Kendaraan harus diservis sebelum berpergian.
"Penting untuk servis sebelum jalan-jalan, biar kondisi mobil prima menghindari kerusakan di jalan. Kerusakan sepele jika terjadi di daerah yang sepi akan jadi masalah besar, misalnya lampu mati atau ban bermasalah," kata Yudistiro, mekanik dari Bengkel Pusat Variasi dan Onderdil Cibubur, Jawa Barat, Selasa (22/12).
Kedua, pastikan rute yang Anda lewati bukanlah jalur ekstrem. Hindari jalur alternatif yang tidak Anda diketahui kondisi medannya untuk menghindari tanjakan curam dan jalanan berbatu.
City car memiliki kisaran jarak ke tanah (ground clereance) 150mm-165mm. Hal ini bisa menjadi pertimbangan Anda jika harus melewati jalur yang tidak mulus menggunakan city car.
Ketiga, jika Anda sudah melintasi tanjakan curam, gunakanlah gigi rendah pada transmisi manual atau L pada automatic untuk memberikan tenaga optimal pada city car yang menggunakan penggerak roda depan. Saat jalanan menurun yang cukup panjang, Anda bisa memaksimalkan engine break atau L pada transmisi automatic untuk mengurangi beban rem dan mencegah peranti tersebut overheat.
Keempat, gunakanlah mobil dengan kecepatan sewajarnya dan nikmati perjalan dengan beristirahat setidaknya 3 jam sekali untuk menghindari celaka karena kelelahan. Terakhir, jika Anda membawa keluarga, sisakan ruang setidaknya 20 persen dari kapasitas mobil untuk membawa oleh-oleh, dan sebaiknya Anda membawa barang yang praktis untuk ditempatkan di bagasi.