REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE- Penyelenggara Australian Open berharap sederet petenis top dunia, termasuk Roger Federer, akan berpartisipasi dalam turnamen Grand Slam tersebut.
Tennis Australia dan pemerintah negara bagian Victoria telah sepakat untuk menyelenggarakan Australian Open pada 8 Februari 2021. Jadwal tersebut mundur tiga minggu karena pandemi COVID-19.
“Kami memiliki komitmen dari setiap petenis di dunia untuk tampil di Australian Open, termasuk Federer. Turnamen ini akan digelar tahun depan, apapun bisa terjadi, tapi kami berharap para pemain masih memegang komitmen tersebut,” kata Direktur Turnamen Craig Tiley dikutip dari Reuters, Selasa (22/12) waktu setempat.
Sementara itu, kondisi Federer sampai dengan saat ini masih meragukan. Setelah menjalani dua operasi lutut pada 2019 lalu, dia absen di hampir seluruh pertandingan sepanjang musim ini.
Petenis asal Swiss itu pun mengatakan pemulihannya berjalan dengan lambat, sehingga meleset dari jadwal yang sudah ditentukan. Akan tetapi Tiley mengaku banyak berkomunikasi dengan Federer dan menyebutkan bahwa petenis berusia 39 tahun itu akan segera memulai latihan pra musim di Dubai.
“Dia (Federer) mengatakan kepada kami bahwa 8 Februari adalah waktu yang tepat, karena dia juga butuh waktu untuk mempersiapkan diri. Tapi semua itu tergantung pada kondisi lututnya dalam dua atau tiga minggu kedepan,” ujar Tiley.
Panitia penyelenggara akan menyewa penerbangan khusus untuk membawa seluruh pemain utama ke Australia.
Para pemain harus melakukan tes COVID-19 secara berkala selama di Australia dan mereka diizinkan untuk melakukan latihan dengan batas waktu maksimal lima jam dalam sehari.
Lebih lanjut, turnamen tersebut rencananya akan dihadiri oleh penonton. Tiley memperkirakan sekitar 50 persen dari total 840.000 penonton akan hadir dan menyaksikan Australian Open secara langsung.
“Kami berharap orang-orang akan datang dan menikmati jalannya setiap pertandingan,” ungkap Tiley.