Kamis 24 Dec 2020 07:55 WIB

Dengar Suara Azan, Setan Pun Lari Terkentut-kentut

Menurut Syeikh al-Utsmain, sesungguhnya azan adalah media pengusir setan

Seorang muazin mengumandangkan azan zuhur di Masjid Raya Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat (20/3).
Foto: Republika/Abdan Syakura
Seorang muazin mengumandangkan azan zuhur di Masjid Raya Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, Azan dihukumi fardhu kifayah. Ini pun menjadikan umat Islam selayaknya berlomba-lomba menjadi muazin untuk mengumandangkan azan. Tak hanya sebagai penanda waktu shalat, ada hikmah lain di balik lantunan suara azan.

"Apabila azan (shalat) diserukan maka setan lari sambil kentut sehingga dia tidak mendengar suara azan itu. Apabila dia (muazin) menyelesaikan azan, maka ia (setan) datang kembali. Sampai ketika iqamah shalat dikumandangkan, ia (setan) lari. Sampai ketika dia (muazin) menyelesaikan iqamah, dia (setan) datang kembali sehingga dia melintas diantara seseorang dan jiwanya. Dia berkata, "Ingatlah ini dan ingatlah itu, tentang sesuatu yang tidak pernah dia ingat sebelumnya, sehingga orang itu tidak sadar berapa (rakaat) yang telah dia laksanakan?" (HR Bukhari dan Muslim).

Menurut Syeikh al-Utsmain, sesungguhnya azan adalah media pengusir setan. Azan membuat setan lari sambil kentut. Artinya, dia panik sehingga mengeluarkan bau dari duburnya. Setan itu bisa mendengar dan melarikan diri dari zikir kepada Allah.

Sebagai penyeru shalat, muazin dipuji oleh Allah sebagai orang yang paling baik perkataannya. "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang salih dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (QS Fushshilat: 33).

Muazin juga disebutkan Rasulullah SAW sebagai kepercayaan umat manusia, sedangkan imam sebagai penanggung jawab shalat. Rasulullah pun mendoakan secara khusus kepada muazin agar diberi ampunan karena perannya dalam shalat. Tak hanya itu, seorang muazin juga akan diberikan pahala berlipat ganda. Sampai-sampai, Rasulullah SAW bersabda jika seandainya manusia mengetahui seruan azan, kemudian mereka tidak akan mendapatkannya kecuali lewat undian, niscaya mereka akan berundi. Seorang muazin sampai membuat bangga Allah SWT.

Seorang penyeru shalat pun akan diberikan ampunan dari Tuhannya dan dijamin masuk surga. Dalam hadis riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW mengatakan bahwa Allah SWT telah menyaksikan orang-orang yang mengumandangkan azan dan iqamah karena rasa takut. Allah pun telah memberikan ampunan kepada hamba-Nya dan memasukkannya ke dalam surga.

sumber : Dialog Jumat
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement