Kamis 24 Dec 2020 13:20 WIB

Sebanyak 108 dari 564 Warga Tes Usap di Babel Positif Covid

Jumlah kumulatif warga Babel yang terjangkit Covid-19 mencapai 1.801 orang.

Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKAL PINANG -- Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan sebanyak 108 dari 564 warga yang melakukan tes usap pada Rabu (23/12) terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19. Sehingga, jumlah kumulatif warga terjangkit Covid-19 mencapai 1.801 orang.

"Saat ini 108 orang positif Covid-19 sudah diisolasi di wisma karantina dan Rumah Sakit Timah," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Babel, Andi Budi Prayitno, Kamis (24/12).

Andi menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan usap di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Kepulauan Babel dan Laboratorium Biologi Molekuler Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang pada Rabu (23/12), sebanyak 108 dari 564 sampel dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Sementara itu, sebanyak 440 sampel tes usap dinyatakan negatif, 16 reaktif, dan satu invalid COVID-19. Sehingga ini menambah kasus baru penyebaran virus corona di Negeri Serumbun Sebalai itu.

"Kami mengimbau kepada orang yang pernah atau kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 untuk dapat jujur memberikan keterangan kepada tenaga kesehatan atau petugas surveilans untuk menghindari penularan dan agar lebih cepat nantinya tertangani," kata Andi.

Menurut Andi, kejujuran warga memberikan keterangan kepada petugas tentu akan sangat membantu dan cukup efektif untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Ini agar kasus positif tidak terus bertambah. "Selama ini, kami cukup kesulitan mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 karena warga yang kontak dengan pasien terpapar virus corona tidak mau melapor kepada petugas kesehatan di daerahnya," jelasnya.

Andi berharap seluruh instansi dan masyarakat bekerja sama dan partisipasi aktif untuk mencegah penyebaran virus ini. Masyarakat harus mempraktikkan pola atau perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). "Itu adalah faktor kunci pencegahan agar kita, keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekat kita, tidak menjadi carrier atau vektor (pembawa virus atau sumber penular virus) atau bahkan menjadi suspect (orang yang terpapar atau terkonfirmasi Covid-19)," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement