Sabtu 26 Dec 2020 15:41 WIB

ACT Luncurkan Wakaf Distribution Center Kedua

Wakaf Distribution Center memiliki fungsi lebih dari sekadar gudang pangan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Wakaf
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Wakaf

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Global Wakaf-ACT meluncurkan Wakaf Distribution Center kedua mereka pada Jumat (25/12) di Kecamatan Diwek, Jombang. Peresmian Wakaf Distribution Center tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I).

Presiden Global Wakaf-ACT N. Imam Akbari menyampaikan, Wakaf Distribution Center memiliki fungsi lebih dari sekadar gudang pangan. Menurutnya, Wakaf Distribution Center adalah perwujudan spirit Baitul Maal Wakaf, yang membantu masyarakat prasejahtera untuk terus bisa hidup dan dapat kebutuhan utamanya.

Selain itu, Wakaf Distribution Center adalah ekosistem wakaf, bagian dari amal jariah yang terus berlanjut pahalanya bahkan saat kematian. Wakaf Distribution Center  bukan hanya sekedar bangunan, melainkan layanan terintegrasi.

“Wakaf Distribution Center ini adalah layanan terintegrasi, pusat penyediaan pangan, logistik, hingga layanan kesehatan. Ini menjadi bagian dari ekosistem wakaf yang kami hadirkan," jelas Imam dalam keterangan yang diterima Republika, Sabtu (26/12).  

"Kami bekerja sama dan membina petani lokal dalam memproduksi beras. Beras-beras tersebut akan ditampung dalam gudang ini untuk selanjutnya didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk korban bencana, yang mana mereka adalah sasaran dari ekosistem wakaf ini,” ujarnya menambahkan.

Wakaf Distribution Center yang diresmikan di Jombang ini memiliki luas 1.200 meter persegi dan mampu menampung beras hingga 500 ton. Selain Beras Wakaf, ada juga Air Minum Wakaf serta bahan pangan lainnya. Kehadiran Wakaf Distribution Center di Jombang ditujukan untuk memperkuat kemandirian pangan masyarakat di Jawa Timur, ujar Eka Setyawati selaku Manager Global Wakaf-ACT.

“Wakaf Distribution Center ini menjadi upaya kami untuk menjaga kedaulatan pangan bangsa, di mana salah satu fungsinya adalah mendistribusikan bantuan pangan secara merata dan terorganisir untuk masyarakat prasejahtera, korban bencana, dan pesantren. Kenapa lokasinya di Jombang? Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat prasejahtera di Jatim, yang cakupan wilayahnya cukup luas,” jelas Eka.

Dia menjelaskan, operasionalisasi Wakaf Distribution Center ini akan dikembangkan dengan konsep swalayan, dimana para penerima manfaat bisa memilih sendiri produk untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari, yang disesuaikan dengan anggarannya dan sistem operasional. Nantinya semua layanan di WDC dapat diakses dengan kartu member Waqf Card, dan Zakat Card, sambung Eka. Selain bahan pangan, Wakaf Distribution Center juga mendistribusikan makanan siap santap serta memberikan layanan kesehatan, baik di lokasi tersebut maupun keliling ke rumah-rumah warga.

Irvan Yusuf Hasyim, Pembina Pesantren Tebu Ireng amat bersyukur atas kehadiran Wakaf Distribution Center yang membantu kebutuhan pangan santri-santri di masa pandami ini. “Saya berharap program ini bisa menjangkau pesantren-pesantren kecil sehingga mereka bisa terbantu dan mandiri,” ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Gus Irvan ini juga berharap sumber bahan pangan yang didistribusikan berasal dari para petani lokal yang prasejahtera. “Karena saya tahu kondisi petani-petani di sini. Oleh karenanya saya berharap Global Wakaf-ACT bisa bekerja sama dengan petani-petani kita sehingga mereka berdaya,” pungkas Gus Irvan.

Wakaf Distribution Center merupakan bagian dari program besar Wakaf Sawah Produktif yang diinisiasi oleh Global Wakaf-ACT, dengan tujuan memperkuat kemandirian pangan umat. Pusat layanan pangan dan bantuan kemanusiaan tersebut menjadi wujud nyata pemerataan serta mempercepat proses distribusi pangan dan logistik untuk wilayah Jawa Timur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement