Sabtu 26 Dec 2020 18:40 WIB

Gedung Juang Tambun Punya Wajah Baru, Segera Dibuka

Gedung Juang 45 Tambun dikabarkan akan beroperasi pada 28 Desember.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Gedung Juang 45, Tambun, Kabupaten Bekasi bersolek. Kabarnya, gedung yang telah direvitalisasi itu akan dibuka untuk umum pada 28 Desember 2020 mendatang.
Foto: Republika/Uji Sukma Medianti
Gedung Juang 45, Tambun, Kabupaten Bekasi bersolek. Kabarnya, gedung yang telah direvitalisasi itu akan dibuka untuk umum pada 28 Desember 2020 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID,  BEKASI -- Gedung Juang 45 Tambun, Kabupaten  Bekasi, dikabarkan akan beroperasi pada 28 Desember 2020.  Setelah kurang lebih dipugar selama satu tahun, belum lama ini gedung juang dibuka dan terlihat mencolok dari pinggir jalan jalur pantura, Jalan Sultan Hasanudin, Desa Setia Darma, Kecamatan Tambun Selatan.

Pantauan Republika.co.id di lapangan, meski belum dibuka bagian dalamnya, namun banyak warga yang melipir untuk sekadar berfoto di bagian depan gedung tersebut.

Baca Juga

Salah seorang pengunjung yang datang, Asep (22), warga Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, mengaku senang dengan wajah Gedung Juang yang baru. Menurut dia, ini merupakan spot baru dan berbeda di Kabupaten Bekasi yang cocok dijadikan untuk tempat liburan terdekat.

"Saya warga Kecamatan Tambelang, menurut saya Gedung Juang yang baru ini cocok buat nongkrong, tempatnya juga stategis apalagi buat foto-foto," kata Asep saat ditemui.

Sebagai warga lokal, dia tahu betul perbedaan gedung Juang yang dulu dan setelah dipugar. Sebelumnya, ia tak pernah tertarik untuk mengunjungi Gedung Juang Tambun.

Pasalnya, gedung yang dulunya punya tuan tanah di era penjajahan Belanda dan Jepang itu terlihat kumuh dan tak terurus.

"Dulu karena agak males buat main ke Gedung Juang, karena dulu kaya enggak keurus," kata dia.

Asep berharap setelah direvitalisasi dan dibuka untuk umum nanti, gedung ini bisa dijaga oleh para pengunjung terutama warga lokal. Dengan begitu, Kabupaten Bekasi menjadi punya ikon yang baru, bernilai sejarah dan juga bersih.

Adapun, Sejarawan Bekasi, Ali Anwar mengatakan, gedung juang sudah ada sejak awal abad 19. Semula,  gedung itu punya tuan tanah, salah satunya di wilayah Tambun. “Itu dulunya gedung paling tinggi dan megah di Bekasi,” terang dia.

Konon, gedung tersebut memiliki nama asli Landhuis Tamboen yang artinya gedung tinggi. Nama itu diambil dari nama keluarga sang pemilik tanah yaitu Khouw Van Tamboen. Selain dijadikan tempat tinggal, gedung tersebut dijadikan sebagai kantor.

“Karena dia punya perkebunan yang luas, ada pertanian, ada kelapa, macam-macam lah. Terus pada masa pendudukan Jepang dan masuk ke perang kemerdekaan menjadi markas para pejuang,” ungkapnya.

Selain menjadi magnet baru bagi pariwisata di Kabupaten Bekasi, Gedung Juang 45 Tambun juga  akan dijadikan sebagai museum digital, Ali Anwar, menyarankan jangan sampai menghilangkan nilai sejarah dari gedung itu sendiri.

“Museum itu konsepnya adalah peninggalan sejarah masyarakat Bekasi yang riil di depan mata dan memang harus dipegang. Selebihnya kalau mau digitalisasi ya gapapa kalau memang harus, misal di satu ruangan. Jangan semuanya digital dan menghilangkan sisi sejarahnya,” ujar Ali.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement