REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Selatan (Korsel) mengonfirmasi kasus pertama dari varian baru SARS-CoV-2 (Covid-19) yang lebih menular, Senin (28/12) waktu setempat. Kasus tersebut terdeteksi pada satu keluarga yang baru datang ke Korsel pada 22 Desember.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan kasus tersebut dikonfirmasi pada tiga orang dalam satu keluarga yang tiba dari Inggris. Ketiganya tiba di Korsel sehari sebelum Korsel menghentikan perjalanan udara dari Inggris hingga 31 Desember guna kewaspadaan terhadap varian baru yang berasal dari Inggris tersebut.
Ketiga orang yang tinggal di Inggris ini kemudian dikarantina di Korsel. Pada Senin (28/12), Korsel mencatat 808 kasus Covid-19 sehingga menambahkan beban kasus nasional menjadi 57.680. Sementara kematian akibat Covid-19 di negara tersebut menjadi 819 jiwa.
Ini adalah hari kedua berturut penghitungan harian Korsel di bawah 1.000 kasus. Negara itu mencatat 1.241 kasus pada Hari Natal, lonjakan harian terbesar di Korsel sejak pandemi dimulai, dan 1.132 pada Sabtu (26/12).
Dalam beberapa pekan terakhir, Korsel telah bergulat dengan lonjakan infeksi yang tiba-tiba terkait dengan rumah sakit, panti jompo, gereja, penjara, pertemuan keluarga, dan berbagai situs lainnya. Pada Ahad, Pemerintah Korsel mengatakan akan menghabiskan satu pekan lagi sebelum menentukan apakah akan menegakkan aturan jarak fisik terberat di wilayah Seoul yang lebih besar. Meski, para pejabat khawatir akan semakin merugikan ekonomi.