REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Janji Allah SWT kepada hamba-Nya merupakan janji yang pasti. Oleh karena itu, apabila Allah telah meletakkan jaminan terhadap suatu hal yang perlu dilakukan atau dihindari hamba-Nya, maka hal itu mutlak terjadi.
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadits, di mana Allah memberikan jaminan bagi hamba-hamba-Nya yang bersedia melakukan dan juga menghindari tiga hal ini.
Jaminan itu adalah bahwa hambanya tidak akan merugi, melainkan akan mendapatkan keuntungan apabila menjalankannya dengan baik. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Abi Kabsyah Amr bin Sa’ad al-Anmary RA:
عن أَبي كَبْشَةَ عمرو بن سَعدٍ الأَنْمَاريِّ رضي الله عنه: أَنه سمع رسولَ اللَّه ﷺ يَقُولُ: ثَلاثَةٌ أُقْسِمُ عَلَيهِنَّ، وَأُحَدِّثُكُم حَدِيثًا فَاحْفَظُوهُ: مَا نَقَصَ مَالُ عَبدٍ مِن صَدَقَةٍ، وَلا ظُلِمَ عَبْدٌ مَظْلَمَةً صَبَرَ عَلَيهَا إِلَّا زَادَهُ اللَّهُ عِزًّا، وَلا فَتَحَ عَبْدٌ بَابَ مَسأَلَةٍ إِلَّا فَتَحَ اللَّه عَلَيْهِ بَابَ فَقْرٍ -أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا
Qala Rasulullah SAW: “Tsalasun aqsamu alaihinna wa ahadatsakum haditsan fahfazhuhu, qala: maa naqasha maalu abdin min shadaqatin, wa laa zhalama abdun muzhlimatan shabra alaiha illaa zaadahullahu azzan, wa laa fathu abdun baaba mas-alatin illa fathallahu alaihi baaba faqrin.”
“Rasulullah bersabda: tiga hal yang aku bersumpah atasnya, dengarkanlah (secara baik-baik): (yakni) tidak berkurang harta seorang hamba karena sedekah, dan tidak akan terzalimi seorang hamba karena sabar atas kezaliman (yang menimpanya) itu, justru Allah berikan kemuliaan kepadanya, (lalu) seseorang yang meminta-minta (padahal masih mampu) maka Allah akan bukakan pintu kefakiran terhadapnya.”
Hadis ini berkadar hasan shahih dan diriwayatka Imam Tirmidzi. Oleh karena itu, sedekah dan kesabaran menjadi fondasi yang perlu dijaga bagi setiap Muslim. Sebaliknya, sikap meminta-minta terlebih dalam keadaan mampu harus dihindari.