Jumat 01 Jan 2021 23:35 WIB

Ketua Umum Hidayatullah: Tetap Jaga Iman dan Imun

Kesehatan jiwa dan fisik merupakan hal yang tak terpisahkan.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah KH Dr Nashirul Haq MA.
Foto: Dok BMH
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah KH Dr Nashirul Haq MA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah KH Dr Nashirul Haq MA, mengimbau agar tetap selalu menjaga iman dan imun di masa pandemi. Hal itu penting  agar dakwah sebagai prioritas utama gerakan dapat terus dikuatkan.

Hal ini disampaikan dia saat menutup acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Hidayatullah di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (31/12/2020).

Dalam forum pamungkas itu, Nashirul mendorong segenap kader dan pengurus Hidayatullah untuk benar-benar disiplin dalam menghadapi pandemi yang berkepanjangan ini.

"Kita harus tetap menjaga dan meningkatkan iman dan imun secara seimbang. Karena kesehatan jiwa dan fisik merupakan hal yang tak terpisahkan, kala mengemban amanah sebagai Abdullah (hamba Allah)  dan Khalifatullah (wakil Allah di muka bumi)," katanya.

Nashirul menukil sebuah pepatah mengatakan, 'Lebih baik mencegah daripada mengobati.' "Kalau kita terpapar, itu prosesnya lebih berat. Syukur kalau tidak ada penyakit bawaan. Oleh karena itu kehati-hatian harus mutlak diupayakan dalam menghadapi pandemi yang berkepanjangan ini," jelasnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Dalam kesempatan itu, Nashirul pula mengingatkan pentingnya setiap kader dan pengurus Hidayatullah perihal strategisnya amanah dakwah yang diemban.

"Hendaknya kita semua, mengemban amanah kepengurusan ini dengan membangun soliditas yang kuat, team work yang solid dan mengedepankan musyawarah," terangnya.

Nashirul pun menjelaskan perihal bagaimana Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah dalam menjalankan amanah organisasi.

"Kami di DPP, kekuatan itu ada di musyawarah, semua dimusyawarahkan di Pengurus Harian. Bahkan pada urusan yang strategis kami konsultasikan dengan Dewan Mudzakarah, lebih strategis lagi kami konsultasikan dengan Dewan Pertimbangan dan puncaknya adalah kepada Pemimpin Umum. Kekuatan musyawarah ini menjadi bekal kita," imbuhnya.

Lebih dari itu penting juga semua kader dan pengurus memahami bahwa amanah sejatinya dipertanggungjawabkan kepada Allah Ta'ala.

"Pertanggungjawaban kita adalah kepada Allah, ini semua adalah jihad, amal saleh. Jadi yang pertama menilai adalah Allah. Kemudian dinilai oleh Rasulullah dan pemimpin di atas kita, juga oleh seluruh kaum Muslimin. Pada ujungnya akan dinilai oleh jamaah dan anggota kita," pugkasnya.

Rakernas Hidayatullah yang berlangsung intensif selama tiga  hari ini memberlakukan standar penyelenggaraan dan protokol kesehatan yang cukup ketat dengan mensyaratkan pemberlakuan social distancing, penggunaan masker dan hand sanitizer serta pemeriksaan kesehatan metode swab antigen kepada semua peserta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement