REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Danareksa Research Institute merilis survei bahwa sebagian masyarakat masih menyisihkan pendapatannya untuk menabung atau investasi. Hasil survei tersebut menunjukkan sebesar 80 persen masyarakat dengan penerima pendapatan kurang dari Rp 3 juta hingga di atas Rp 40 juta.
Berdasarkan keterangan resmi, Sabtu (2/1) selama pandemi tabungan atau investasi responden dicairkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun kewajiban lainnya. Mayoritas atau 55,94 persen responden mencairkan dana tabungan untuk memenuhi kebutuhan selama pandemi. Sedangkan sebesar 23,23 persen responden memenuhi kebutuhan dengan mencairkan investasinya.
Mayoritas sebanyak 31,86 persen responden mencairkan dana tabungan 25 persen sampai 50 persen dari tabungannya. Tabungan dicairkan sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan sebesar 27,66 persen responden mengaku mencairkan lima persen sampai 10 persen dari investasinya selama pandemi. Investasi dicairkan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Selain itu, ada juga yang mempergunakannya untuk dana darurat, modal usaha, cicilan, dan dipindahkan ke instrumen investasi lain.