Ahad 03 Jan 2021 16:37 WIB

Ali Taher Parasong: Abang dari Kampung Nelayan Lamakera

Mengenang mantan ketua Komisi VIII DPR RI, Ali Taher Parasong

  Kampung Lamaholot Lamakera, Nusa Tenggara Timur.,
Foto: MHR Shikka Songge
Kampung Lamaholot Lamakera, Nusa Tenggara Timur.,

REPUBLIKA.CO.ID, -- Oleh: Muhammad Subarkah, Jurnalis Republika

Siang ini saya tersentak ketika mendengar kabar bahwa abang Ali Taher Parasong telah wafat. Saya kaget bukan kepalang sebab dalam beberapa waktu terakhir SMS yang saya kirim tak pernah dijawab.

Padahal bagi saya Ali Taher yang bergelar doktor dan sempat menjadi Ketua Komisi VIII DPR sangat saya kenal. Saya kerap datang ke rumahnya di bilangan Jakarta Barat. Isteri, putra hingga ajudannya pun saya kenal dengan baik.

Tak hanya itu, kami pun pernah diajaknya untuk pulang kampungnya yang nun jauh di timur sana. Kampungnya yang mungil itu bernama Lamakera. Terletak dipulau terpencil di dekat Timor Timur. Kalau dari Kupang bisa dijangkau dengan kapal laut cukup lama, seingat saya lebih dari 10 jam. Kalau dari Flores (Larantuka) kampung itu bisa dicapai dengan menyewa speedboat selama tiga jam. Pokoknya terpencil.

Lamakera sendiri kampung di pulau yang berpenduduk Muslim. Ali Taher dahulu sempat bercerita bila nenek moyangnya berasal dari Ternate atau Makassar. Yang jelas, kampung itu indah. Apalagi selama dia menjadi 'orang penting' dia bisa membawa warga  berhasil mendirikan masjid dengan menara megah menghadap laut.Luar biasa!

Ali Taher Parasong Berandil Besar Tingkatkan Kuota Haji Indonesia | Muslim  Obsession

Dari kampung itu, meski sederhana dan terpencil, lahir banyak tokoh. Mereka tersebar dalam beragam profesi mulai dari pedagang, hingga pegawai, dosen, dan lainnya. Salah satu sosok yang saya kenal diantara teman saya Usman Kasong yang menjadi Pimred Media Indonesia. Atau abang Harus Sonde yang menjadi trainer nasional HMI.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement