Ahad 03 Jan 2021 19:38 WIB

Bayi Berusia 2 Hari di Tarakan Positif Covid-19

Gugus Tugas Tarakan mengatakan ini kasus pertama Covid-19 pada umur paling muda.

Ilustrasi Covid-19. Seorang bayi berinisial EM berusia dua hari dari Kelurahan Sebengkok, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, terkonfirmasi positif Covid-19.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Seorang bayi berinisial EM berusia dua hari dari Kelurahan Sebengkok, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, terkonfirmasi positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Seorang bayi berinisial EM berusia dua hari dari Kelurahan Sebengkok, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, terkonfirmasi positif Covid-19. "Belum ada laporan bahwa penularannya lewat air ketuban, bisa jadi waktu ibunya berinteraksi dengan bayinya tidak memakai masker," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Ahad (3/1).

Dia menjelaskan, ini kasus pertama Covid-19 yang ditemukan pada umur paling muda. Sebelumnya, pernah ibu melahirkan positif, tapi bayi yang dilahirkan negatif.

Baca Juga

Kasus positif Covid-19 di Tarakan saat ini bertambah 40 orang, dengan jumlah kumulatif kasus positif sebanyak 2.150 orang. Kemudian kasus pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia bertambah satu orang dengan inisial DH (34) yang merupakan warga Kelurahan Kampung I Skip.

Jumlah kumulatif kasus meninggal dunia sebanyak 35 orang. Sedangkan pasien yang masih menjalani perawatan sebanyak 857 orang. 

Selanjutnya jumlah pasien yang sembuh bertambah lima orang sehingga jumlah kumulatif yang sembuh sebanyak 1.258 orang. Kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 180 orang.

Suspek, yakni orang yang dengan gejala ISPA, dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal. Selain itu, orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi Covid-19.

Suspek lainnya merupakan orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan. “Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 2.070 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi Covid-19,” katanya.

Devi juga mengimbau kepada masyarakat Tarakan agar terus memberikan dukungan moral terhadap pasien ataupun keluarga kasus suspek, kasus probable, kontak erat dan kasus konfirmasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement