Senin 04 Jan 2021 14:40 WIB

TikTok Hapus Akun Platform Berita Asal Palestina

Akun dihapus tanpa memberikan pemberitahuan sebelumnya.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nora Azizah
Platform berita Palestina, Quds News Network (QNN), mengaku, akunnya dihapus dari aplikasi media sosial populer TikTok tanpa pemberitahuan apa pun (Foto: ilustrasi)
Foto: AP
Platform berita Palestina, Quds News Network (QNN), mengaku, akunnya dihapus dari aplikasi media sosial populer TikTok tanpa pemberitahuan apa pun (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Platform berita Palestina, Quds News Network (QNN), mengaku, akunnya dihapus dari aplikasi media sosial populer TikTok tanpa pemberitahuan apa pun. Penghapusan ini diklaim terkait dengan konten berita yang diterbitkannya.

Platform berita tersebut sering mempublikasikan video tentang berita Palestina yang dengan cepat menjadi viral di akun TikTok miliknya. Sekitar 1.200 video di TikTok sudah diunggah sebelum akhirnya dihapus. Direktur QNN, Ahmad Jarrar, menyebutkan bahwa kemungkinan TikTok bermitra dengan penjajah Palestina.

Baca Juga

"Pada hari pertama 2021, TikTok menghapus akun Palestina Quds News Network karena kritik kami terhadap normalisasi Arab," katanya di Twitter dilansir dari Middleeasteye, Senin (4/1).

Dalam sebuah pernyataan, manajer akun Hamzah al-Shobaki mengatakan bahwa mereka memang sering memposting tentang pendudukan Israel. Mereka juga sering mengunggah berita kesepakatan normalisasi baru-baru ini antara Israel dan negara-negara Arab yang membuat marah warga Palestina. Platform tersebut telah menghadapi masalah di situs media sosial lain sebelumnya, mengklaim bahwa liputannya menyebabkannya menjadi sasaran Israel.

"Selama bertahun-tahun, aplikasi Amerika, termasuk Facebook, Twitter, dan WhatsApp, telah menghapus dan menonaktifkan akun warga Palestina dalam koordinasi dengan pemerintah Israel dan badan keamanan. Dengan dalih mencegah hasutan dan ujaran kebencian Palestina di platform tersebut," jelas QNN dalam pernyataannya.

Pada tahun 2019, tiga akun QNN juga dihapus oleh Twitter setelah Otoritas Palestina memasukkannya ke dalam daftar 60 platform yang akan dilarang/ Akun dihapus dengan alasan bahwa itu adalah ancaman terhadap keamanan dan perdamaian nasional.

Direktur QNN, Ahmad Jarrar, juga mengatakan, anggota staf perusahaan sering diganggu oleh pasukan keamanan Israel. Termasuk gangguan untuk menutupi protes pendudukan Israel hingga adanya pemeriksaan keamanan rutin.

Sebuah laporan baru-baru ini oleh kelompok Palestina Sada Social mengatakan halaman Palestina dan Arab di Facebook telah mengalami penurunan 50 persen dalam jangkauan pengguna. Hal ini mereka sebut sebagai penurunan yang disengaja karena konten kritis mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement