REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Kota Bekasi sudah mencapai 16.008 kasus pada Senin 4 Januari 2020. Dari jumlah tersebut, sebesar 18 persen merupakan anak-anak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, dilihat dari data pekan lalu, kasus untuk usia produktif memang turun karena adanya kebijakan work from home (WFH). Sehingga, kenaikan kasus anak-anak diduga karena kasus klaster keluarga.
“Kasus terbanyak pada usia produktif 70 persen, usia anak-anak 18 persen dan usia lansia 12 persen. Kasus anak naik ini diduga karena kasus klaster keluarga,” ujar Dezy di Stadion Candrabhaga, Kota Bekasi, Senin (4/1).
Secara keseluruhan, jumlah kasus Covid-19 anak mencapai 2.886 kasus. Dengan rincian 725 untuk usia balita dan 2.161 untuk usia 6 hingga 19 tahun.
Adapun, sepanjang 2020 tercatat 4.981 kepala keluarga (KK) yang terkonfirmasi Covid-19. Menanggapi hal ini, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, jumlah klaster keluarga sudah turun."Dari awal Maret sampai Desember itu kisarannya hampir 4.981 KK, tapi saat ini yang aktif 325 KK. Artinya, kita sudah menyelesaikan proses 4.000 itu menjadi 325," jelas Rahmat.
Saat ini, jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Bekasi mencapai 581 kasus. Sedangkan dari 16.008 kasus, sebanyak 15.154 sudah selesai atau terkonfirmasi sembuh. Sedangkan jumlah pasien yang meninggal tercatat ada 273 orang.