REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, jumlah penumpang transportasi umum, baik darat, laut, maupun udara, turun pada Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Pandemi Covid-19 membuat sebagian warga memilih tidak melakukan perjalanan jauh atau pulang kampung.
"Dari apa yang kita lihat ada penurunan. Penurunan secara sistematis ini kita hendaki," ujar Budi dalam dalam penutupan Posko Terpadu Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 secara Virtual, Selasa (5/1).
Ia menegaskan, pemerintah tidak melarang masyarakat pulang kampung atau berwisata. Namun warga diimbau agar tetap di rumah saja.
"Secara bijak kita bilang, di rumah lebih baik. Ini semua kita sesuai arahan presiden, kita kawal ketat protokol kesehatan," katanya.
Budi menyebutkan, pada transportasi darat jumlah penumpang turun 58 persen dari 14 juta menjadi 5,6 juta. Lalu pada angkutan udara, turun 42 persen, dari 3,6 juta menjadi sekitar 2 juta. Penumpang transportasi laut turun 63 persen dari 1,3 juta menjadi 500 ribu.
"Penurunan paling besar pada kereta, hingga 83 persen dari 4,3 juta menjadi sekitar 565 ribu," tutur dia.
Ia mengapresiasi penurunan tersebut, sebab masyarakat berarti telah sadar membatasi perjalanan. "Bukan hanya ikuti saran presiden tapi menjaga protokol kesehatan, supaya lebih bijak di rumah saja," kata dia.
Dirinya menambahkan, seluruh penumpang yang melakukan perjalanan saat Nataru diharuskan melakukan rapid tes atau tes antigen. "Rapid tes dan antigen intensif diberlakukan di transportasi udara dan kereta api, serta secara random di darat," tutur Budi.