REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat jumlah pasien sembuh Covid-19 mencapai 1.095 orang yang menyebabkan total pasien sembuh naik dari 173.036 orang menjadi 174.131 orang per Selasa (5/1).
Berdasarkan data dari corona.jakarta.go.id, Selasa, menunjukkan angka total pasien sembuh sebanyak 174.131 orang tersebut, adalah sekitar 90,3 persen (naik dari sebelumnya 90,6 persen) dari jumlah kasus positif sebanyak 192.899 kasus.
Jumlah total kasus positif Covid-19 sebanyak 192.899 kasus tersebut, didapatkan setelah pada Selasa (5/1) ini, terjadi penambahan sebanyak 1.824 orang dari sebelumnya 191.075 kasus.
Penambahan 1.824 kasus ini, merupakan hasil dari pemeriksaan gabungan antara pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Senin dengan jumlah 1.657 kasus positif dan sebanyak 167 kasus lainnya berasal dari satu laboratorium swasta dua hari terakhir yang baru dilaporkan.
Pada tes PCRpad 4 Januari 2020 itu, dilakukan tes pada sebanyak 15.496 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 13.721 orang adalah yang baru dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.657 positif dan 12.064 negatif.
Selama sepekan, penambahan kasus positif harian sebanyak 1.824 orang ini, lebih tinggi dibanding penambahan pada Minggu (3/1) sebanyak 1.657 orang kasus.
Akan tetapi penambahan 1.824 kasus itu lebih rendah dibanding penambahan pada Senin (4/1) sebanyak 1.832 kasus, pada Sabtu (2/1) sebanyak 1.895 kasus, pada Jumat (1/1) sebanyak 1.956 kasus, pada Kamis (31/1) sebanyak 2.022 kasus, pada Selasa (29/12) sebanyak 2.056 kasus, serta jika dibandingkan penambahan pada Sabtu (26/12) sebanyak 2.058 kasus, pada Rabu (30/12) sebanyak 2.053 kasus, serta pada Jumat (25/12) sebanyak 2.096 kasus yang merupakan pertambahan kumulatif tertinggi selama pandemi.
Namun, jumlah pertambahan 2.053 pada hari Rabu (30/12), masih mengalahkan tiga pertambahan di atasnya, termasuk pertambahan pada Jumat (25/12) sebanyak 2.096 kasus dalam kategori pertambahan kasus berdasarkan tes satu harian.
Karena, penambahan sebanyak 2.096 kasus itu merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Kamis (24/12) sebanyak 1.594 kasus positif dan sebanyak 502 kasus adalah hasil tes dari dua laboratorium swasta, sembilan hari terakhir yang baru dilaporkan.
Sementara, penambahan 2.053 kasus hari ini, merupakan hasil dari pemeriksaan usap pada Selasa (29/12) sebanyak 1.965 kasus positif dan 88 kasus lainnya merupakan hasil pemeriksaan di satu laboratorium RS swasta tanggal 25-28 Desember 2020 yang baru dilaporkan.
Adapun di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 192.899 kasus tersebut, sebanyak 15.376 orang (naik 706 dari sebelumnya 14.670 orang) merupakan kasus aktif yang masih dirawat/diisolasi. Kemudian 3.392 orang (bertambah 23 dibanding sebelumnya 3.369 orang) meninggal dunia, atau senilai 1,8 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.
Dari jumlah tes, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" Covid-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Selasa ini, tercatat di angka 12,8 persen (turun dari sebelumnya 12,9 persen).
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan persentasenya tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Selasa ini, adalah sebesar 8,9 persen (naik dari sebelumnya 8,8 persen).
Mengingat perkembangan Covid-19 yang belum tuntas, redaksi Antara mengingatkan para pembaca untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip protokol kesehatan dalam berkegiatan sehari-hari yakni:
• Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.
• Selalu menjalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5-2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
• Ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.