Rabu 06 Jan 2021 17:56 WIB

Mengenal Wanita Pengasuh Nabi, Barakah binti Tsa’labah

Nabi mengatakan pengasuhnya merupakan bagian dari ahli baitnya.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Mengenal Wanita Pengasuh Nabi, Barakah binti Tsalabah
Foto: Pixabay
Mengenal Wanita Pengasuh Nabi, Barakah binti Tsalabah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pengasuh Nabi Muhammad SAW semasa kecil adalah Barakah binti Tsa’labah. Kisah dan kemuliaan Barakah pun diabadikan Allah langsung di dalam Alquran.

Allah berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 195: “Fastajaba lahum Rabbuhum anni la udhi’u amala amilin min dzakarin aw untsa ba’dhukum min ba’dhin falladzina haajaruu wa ukhrijuu min diyaarihim wa udzu fi sabili wa qaatalu wa qutaluu la-ukafironna anhum sayyiatihim wa la udkhilannahum jannaatin tajri min tahtihal-anhaaru tsawaaban min indillahi, wallahu andahu husnu assawaabi,”.

Baca Juga

Yang artinya: “Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang yang beramal di antara kamu. Baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Aku hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai di bawahnya sebagai pahala di sisi Allah. Dan Alah pada sisi-Nya pahala yang baik,”.

Dalam buku Ensiklopedia Wanita Alquran karya Imad Al-Hilali dijelaskan, Barakah binti Tsa’labah memiliki nama panggilan sebagai Ummu Aiman dan juga kerap disapa Ummu Al-Zhiba. Dialah pelayan dan pengasuh Nabi Muhammad di masa kecil.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement