REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diplomasi Indonesia pada 2021 akan diprioritaskan pada lima hal mendasar. Hal ini pun dilakukan atas kerja keras berbagai pihak dalam memberikan kontribusi diplomasi RI.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengemukakan hal tersebut dalam kesempatan memberikan Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) 2020 pada Rabu (6/1) yang tahun ini digelar secara virtual.
Retno mengatakan, dunia kini tengah dilingkupi ketidakpastian. Oleh karena itu, semua pihak harus bersama-sama menjalankan kontribusinya untuk negara dalam hubungannya dengan dunia.
Dalam menghadapi tantangan politik luar negeri inilah, diplomasi Indonesia memainkan peran penting. Lima prioritas diplomasi RI 2021 yakni pertama, membangun kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional atau National Health Security.
"Kedua, mendukung pemulihan ekonomi dan pembangunan hijau dan pembangunan berkelanjutan," ujar Retno.
Ketiga, memperkuat sistem perlindungan WNI. Dalam hal ini Perwakilan RI di luar negeri akan terus diperkuat infrastruktur perlindungan WNI-nya. Hal ini termasuk Sistem perlindungan untuk ABK dari hulu hingga hilir yang akan ditingkatkan.
Sementara prioritas keempat bagi diplomasi RI ada pada kontribusi negara untuk memajukan berbagai isu kawasan dan dunia. Kemenlu mengedepankan isu kemerdekaan Palestina, dan perdamaian Afghanistan, hingga isu Rohingya.
"Untuk kerja sama pembangunan melalui Indo-Aid Regional Partnership Strategy on Africa akan dibuat guna memperkuat kemitraan dengan kawasan Afrika dengan Indonesia," ujar Retno.
Selain itu, Indonesia akan melanjutkan komitmen untuk pemajuan dan perlindungan HAM, antara lain melalui berbagai kegiatan dalam ranah kawasan dan global. Indonesia juga akan terus berperan aktif dalam isu kemanusiaan.
Sedangkan prioritas diplomasi RI kelima adalah bekerja untuk menjaga kedaulatan dan integritas wilayah. Untuk hal tersebut, Retno memprioritaskan dua hal, pertama meningkatkan intensitas perundingan perbatasan darat dan maritim. Kedua memperkuat upaya menjaga integritas kedaulatan NKRI.
"Indonesia ingin mengingatkan, penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah adalah prinsip utama hubungan bersahabat antar negara di dunia yang didasarkan pada Piagam PBB dan Hukum Internasional," ucap Retno.