Kamis 07 Jan 2021 10:57 WIB

10.185 Vaksin Covid-19 di Kabupaten Bogor untuk Nakes.

Pemberian vaksin diprioritaskan untuk para nakes karena mereka adalah garda terdepan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Bupati Bogor Ade Yasin (tengah)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Bupati Bogor Ade Yasin (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan distribusikan sejumlah 10.185 vaksin Covid-19 pada vaksinasi gelombang pertama. Dipastikan, ribuan vaksin tersebut diberikan seluruhnya untuk tenaga kesehatan (nakes).

“Nakes dulu ya, yang lebih penting. Semua nakes, kan di kita (Kabupaten Bogor) ada lebih dari 10 ribu (orang),” kata Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin, Rabu (6/1).

Baca Juga

Ade Yasin mengatakan, pemberian vaksin diprioritaskan untuk para nakes karena mereka adalah garda terdepan dalam menangani Covid-19. Setelah diberikan pada nakes, nantinya vaksinasi gelombang berikutnya bisa dilanjutkan pada bidang pekerjaan lain. Terutama mereka yang paling banyak berinteraksi langsung dengan masyarakat.

“Sebagai garda terdepan, itu (nakes) sangat penting untuk divaksinasi. Setelah itu kita bisa ke yang lain, ke pegawai, TNI, Polri, dan lain-lain,” tuturnya.

Selain itu, Ade Yasin memastikan para nakes yang akan menerima vaksin pada rentang waktu 14 hingga 22 Januari 2021 nanti, sudah bersedia untuk divaksinasi. Sebab, para nakes sudah pasti tahu risikonya.

Apalagi, lanjutnya, vaksin Covid-19 dari pemeritnah pusat ini aman dan bisa diberikan pada siapapun yang sudah memenuhi syaratnya. Di samping itu, Ade Yasin mengaku dirinya tidak keberatan jika harus divaksinasi juga nantinya.

“Kalau saya sih boleh saja, saya enggak apa-apa divaksin juga. Tapi kan nakesnya kasihan, mereka garda terdepan. Kalau saya enggak keberatan, saya yakin aman,” ungkapnya.

Sementara itu, Ade Yasin telah mengimbau anggota Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor untuk mendistribusikan vaksin setelah tiba nanti, secara serentak di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) yang sudah disiapkan. Diketahui, di Kabupaten Bogor sendiri telah disiapkan 121 Puskesmas, tujuh klinik, empat rumah sakit umum daerah, tujuh rumah sakit swasta, dua Rumah Sakit Gunawan dan ATS sebagai tempat pendistribusian vaksin.

“Fasyankes sudah siap, nanti simulasi. Rencana perdana vaksinasi akan bersama-sama serentak. Tidak di satu tempat karena kan kerumunan nanti,” ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement