REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menemukan sebanyak 67 klaster keluarga baru dalam penyebaran Covid-19. Penemuan jumlah klaster di lingkungan keluarga itu teridentifikasi pascalibur Natal dan Tahun Baru 2021 pada akhir Desember 2020 hingga awal Januari 2021.
"Sudah teridentifikasi 67 klaster keluarga, dengan 210 kasus positif (Covid-19)," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Weningtyas dalam rapat koordinasi 10 Provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi secara virtual melalui YouTube, Kamis (7/1).
Weningtyas mengatakan, setelah dilakukan penelusuran kontak (tracing), 67 klaster keluarga sempat melakukan perjalanan atau berlibur ke luar Jakarta selama libur Natal dan Tahun Baru. Sebagian besar mereka mendatangi daerah di Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
"Di-tracing ada riwayat bepergian dan pelaku perjalanan dari Jawa Barat untuk terutama Bandung dan Puncak (Bogor), Yogyakarta, dan Jawa Timur," kata dia.
Menurut dia, dengan adanya klaster keluarga ini menambah jumlah kasus positif Covid-19 di Ibu Kota. Dia menuturkan, berdasarkan data yang dimiliki Dinkes DKI Jakarta, hingga 5 Januari 2021, total kasus aktif Covid-19 di Jakarta mencapai 15.376 kasus.
"Itu 50 persen pasien tidak bergejala atau asimtomatik. Sisanya, 18 persen pasien bergejala ringan, 27 persen bergejala sedang, 3 persen bergejala berat, dan 2 persen kritis," jelasnya.
Adapun, total kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta hingga Rabu (6/1) sebanyak 195.301 kasus. Sementara itu, 16.450 orang masih menjalani perawatan atau isolasi, dan 175.441 orang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan 89,8 persen.
Kemudian, total 3.410 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen. Sedangkan untuk positivity rate atau persentase kasus positif dalam sepekan terakhir di Jakarta sebesar 13,9 persen.