Kamis 07 Jan 2021 18:44 WIB

Kasus Covid-19 Harian 9.000, Satgas: Sangat Mengkhawatirkan

Kasus Covid-19 harian mencetak rekor tertinggi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Petugas dari Dinas Kesehatan Kota Bandung melakukan rapid test antigen kepada pengunjung di salah satu restoran di Jalan Cikutra, Kota Bandung, Kamis (7/1). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung terus melaksanakan rapid test antigen Covid-19 sebagai salah satu respon kebijakan pemerintah Indonesia dalam pengetatan pembatasan pergerakan masyarakat pada 11-25 Januari mendatang guna menekan lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bandung. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas dari Dinas Kesehatan Kota Bandung melakukan rapid test antigen kepada pengunjung di salah satu restoran di Jalan Cikutra, Kota Bandung, Kamis (7/1). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung terus melaksanakan rapid test antigen Covid-19 sebagai salah satu respon kebijakan pemerintah Indonesia dalam pengetatan pembatasan pergerakan masyarakat pada 11-25 Januari mendatang guna menekan lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bandung. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan jumlah kasus positif Covid-19 harian pada Kamis (7/1) yang kembali mencetak rekor tertingginya, yakni mencapai 9.321 kasus. Dari penambahan kasus baru ini, Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun menyampaikan, jumlah kasus aktif yang masih ada di Indonesia kini mencapai 14,1 persen atau 114.766.

“Jumlah kasus sembuh 659.437 atau 82,7 persen. Sedangkan jumlah kasus meninggal kumulatif pada saat ini 23.520 atau 2,9 persen,” kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta.

Baca Juga

Wiku menyebut, penambahan kasus positif harian pada hari ini merupakan yang tertinggi sejak awal pandemi. Bahkan, penambahan kasus harian ini meningkat hampir 500 hanya dalam satu hari.

Ia mengakui, tingginya kasus baru Covid-19 ini merupakan imbas dari masa libur panjang. Wiku menilai, pemerintah dan masyarakat Indonesia masih belum mampu belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya di masa libur panjang.

“Ternyata pada pembelajaran yang keempat kalinya, kita masih belum berhasil juga memperbaiki dan mengambil pelajaran dari 3 libur panjang sebelumnya yang telah kami sampaikan berulang-ulang,” ujar Wiku.

Wiku pun menegaskan, kondisi pandemi Covid-19 saat ini sangat mengkhawatirkan dan harus segera dihentikan oleh semua pihak baik pemerintah daerah maupun masyarakat.

“Ini adalah kondisi yang sangat mengkhawatirkan,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement