Kamis 07 Jan 2021 23:47 WIB

Pengakuan Ulama Terhadap Kitab Karya Kiai Asal Senori Tuban 

Ulama mengakui kerya Syekh Abu Fadho asal Senori Tuban

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ulama mengakui kerya Syekh Abu Fadho asal Senori Tuban. Ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ulama mengakui kerya Syekh Abu Fadho asal Senori Tuban. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sepanjang sejarah, perdebatan tentang Aswajaselalu melibatkan dua kelompok yang berhadap-hadapan mulai dari Aswajaberhadapan dengan Syi’ah, Khawarij, dan lain sebagainya. 

Pada perkembangannya perdebatan tentang Aswajajuga merambah wacana para ulama di Indonesia, sehingga tak heran jika Syekh Abu Fadhol Senori menulis Kitab Al Kawakibul Lama’ah ini.  

Baca Juga

Naskah klasik ulama nusantara yang satu ini kemudian mendapat respons yang positif dari kalangan ulama lokal maupun ulama internasional. Karya ini juga mendapat pengakuan memuaskan dari para kiai Nahdliyin yang hadir pada Muktamar ke-23 Nahdlatul Ulama di Solo, Jawa Tengah pada 1962.  

Peserta Muktamar tersebut sangat antusias dengan kitab tersebut sehingga disepakati untuk membentuk tim tashih. Setelah cukup lama, akhirnya mereka sepakat membentuk tim kajian tashih khusus untuk kitab berjudul asli al-Kawakib al-Lamma'ah fi Tahqi al-Musamma bi Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah.

Pertemuan tim kajian tashih tersebut berlangsung di Denanyar, Jombang pada pertengahan Mei 1964. Hadir dalam forum ini sejumlah tokoh NU terkemuka, antara lain KH Bisri Syansuri, KH Adlan Ali, KH Kholil, dan KH Mansur Anwar. Keempat ulama tersebut merupakan tokoh-tokoh besar NU yang tinggal di Jombang. 

Selain itu, agenda tashih tersebut juga dihadiri KH Turaihan Ajhuri Kudus, KH Abdul Majid Palembang, KH Raden Muhammad Al-Karim Solo, KH Muhammad Al-Bagir Marzuqi Jakarta, dan KH Abdul Jalil Hamid sendiri. Bahkan, hadir juga ulama cerdik cendekia dari Martapura Kalimantan, KH Nur Jalil.

Kehadiran kitab karya Syekh Fadhol ini tidak lepas dari cara pandang keumatan dan keulamaan. Kitab ini hadir sebagai jawaban atas kegundahan umat dan

sebagai bentuk dari rasa tanggungjawab serta kecintaan seorang ulama terhadap para santri dan umatnya.

Melalui kitab ini, Syekh Fadhol memberikan pencerahan kepada santri dan umat Islam Indonesia. Kitab ini dapat menambah wawasan keilmuan kaum santri sebagai bekal untuk terjun di masyarakat. Selain itu, kitab ini juga mampu membentengi umat Islam dari paham-paham baru yang dapat menjerumuskan mereka pada lubang kesesatan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement