Jumat 08 Jan 2021 23:55 WIB

Kasus Positif Covid-19 di NTB Sentuh 6.068 Orang

Kasus Covid-19 terbanyak di NTB ada di Kota Mataram yaitu 1.484 kasus

Pengendara motor melintas di dekat baliho sosialisasi AYO! Disiplin Pakai Masker? yang terpasang di depan Kantor BKD Provinsi NTB di Mataram, NTB, Senin (14/9/2020). Pemerintah Provinsi NTB mulai Senin, 14 September 2020 memberlakukan sanksi denda bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker di tempat umum dan pihak yang tidak menjalankan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19 mulai Rp100 ribu hingga Rp400 ribu.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Pengendara motor melintas di dekat baliho sosialisasi AYO! Disiplin Pakai Masker? yang terpasang di depan Kantor BKD Provinsi NTB di Mataram, NTB, Senin (14/9/2020). Pemerintah Provinsi NTB mulai Senin, 14 September 2020 memberlakukan sanksi denda bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker di tempat umum dan pihak yang tidak menjalankan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19 mulai Rp100 ribu hingga Rp400 ribu.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Jumlah kasus positif COVID-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat kini bertambah 70 orang sehingga total kasus di daerah itu sampai dengan saat ini sudah menyentuh angka 6.068 orang.

Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi NTB, HL Gita Ariadi di Matar, Jumat, mengatakan peningkatan jumlah kasus COVID-19 ini, setelah pada hari ini terdapat penambahan jumlah kasus baru positif COVID-19 sebanyak 70 orang.

"Dari sebanyak 250 sampel yang diperiksa hasilnya 154 sampel negatif, 26 sampel positif ulangan, dan 70 sampel kasus baru positif COVID-19," ujarnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) NTB ini, menyebutkan dari 10 kabupaten dan kota di NTB, terbanyak masih di tempati Kota Mataram dengan 1.484 kasus, 1.265 sudah sembuh, 123 orang masih diisolasi dan 96 orang dinyatakan meninggal dunia. Setelah itu, Kabupaten Sumbawa sebanyak 798 kasus, 50 orang meninggal dunia, 554 orang sembuh dan 194 orang masih diisolasi.

Selanjutnya, Kabupaten Lombok Barat dengan 785 kasus, 694 orang sembuh, 40 orang masih diisolasi, dan 51 orang meninggal dunia. Kabupaten Lombok Timur sebanyak 728 kasus, 664 orang sembuh, 36 masih diisolasi, 28 orang meninggal dunia. Kabupaten Lombok Lombok Tengah 307 kasus, 263 orang sembuh, 26 orang masih diisolasi, dan 18 orang meninggal dunia. Kabupaten Lombok Utara sebanyak 137 kasus, 130 orang sembuh, 2 masih diisolasi, dan 5 orang meninggal dunia.

Kabupaten Dompu sebanyak 451 kasus, 18 orang meninggal dunia, 383 orang sembuh dan 50 orang masih diisolasi. Kabupaten Bima sebanyak 359 orang, 11 orang meninggal dunia, 280 orang sembuh dan 68 orang masih diisolasi. Kota Bima sebanyak 563 kasus, 17 orang meninggal dunia, 445 orang sembuh dan 101 orang masih diisolasi.

Selain itu terdapat 5 orang WNA, 4 orang sudah sembuh dan 1 orang masih diisolasi serta warga luar provinsi sebanyak 225 kasus, 103 orang sudah sembuh dan 122 orang masih diisolasi.

"Dengan adanya tambahan 70 kasus baru terkonfirmasi positif, 44 tambahan sembuh baru, dan 2 kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif COVID-19 di NTB sampai dengan saat ini menjadi sebanyak 6.068 orang, dengan perincian 4.984 orang sudah sembuh, 297 meninggal dunia, serta 787 orang masih positif," ucap ucap Mik Gite sapaan akrab Sekda NTB itu.

Sementara itu, lanjut Gite, hingga saat ini jumlah kasus suspek di NTB sebanyak 14.377 orang dengan perincian 321 orang atau 2,2 persen masih dalam isolasi, 60 orang atau 0,4 persen masih berstatus probable, 13.996 orang atau 97,4 persen sudah discarded. Jumlah kontak erat yaitu orang yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19, namun tanpa gejala sebanyak 46.382 orang, terdiri dari 2.002 orang atau 4,3 persen masih dalam karantina dan 44.380 orang atau 95,7 persen selesai karantina.

Sedangkan Pelaku Perjalanan yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit COVID-19 sebanyak 108.865 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 1.366 orang 1,3 persen dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 107.449 orang 98,7 persen.

Karena itu, kata Sekda NTB untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.

"Diharapkan juga kepada petugas kesehatan di kabupaten/kota melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat COVID-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran COVID-19," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement