Senin 11 Jan 2021 12:34 WIB

Corona Varian Baru yang Ditemukan di Inggris Ada di Meksiko

Varian baru virus corona ditemukan pada seorang pria Inggris yang datang ke Meksiko

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Guci dengan abu migran yang meninggal dengan COVID-19 di Amerika Serikat tiba di Puebla, Meksiko, 13 Juli 2020. Lebih dari 100 guci berisi abu para migran yang meninggal di Connecticut, New Jersey dan New York dikirim ke keluarga mereka di Meksiko.
Foto: EPA-EFE/HILDA RIOS
Guci dengan abu migran yang meninggal dengan COVID-19 di Amerika Serikat tiba di Puebla, Meksiko, 13 Juli 2020. Lebih dari 100 guci berisi abu para migran yang meninggal di Connecticut, New Jersey dan New York dikirim ke keluarga mereka di Meksiko.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY - Varian atau jenis baru dari virus corona yang pertama kali terdeteksi di Inggris telah dikonfirmasi ditemukan di Meksiko utara. Demikian kata pejabat kesehatan pada Ahad (10/1).

Para pejabat kesehatan Meksiko mengatakan temuan kasus infeksi virus corona varian baru itu menambahkan lapisan baru keprihatinan pada wabah nasional yang sudah parah. Konfirmasi dari varian baru virus corona yang sangat menular menandai pertama kalinya virus itu ditemukan di Meksiko, yang merupakan salah satu negara yang mengalami pandemi Covid-19 dengan jumlah kematian tertinggi keempat secara global.

Baca Juga

Seorang pria Inggris berusia 56 tahun yang terbang pada 29 Desember dari Mexico City ke kota Matamoros, tepat di sebelah selatan perbatasan Amerika Serikat-Meksiko, dinyatakan positif terjangkit varian baru virus corona tersebut. Hal itu disampaikan oleh para pejabat kesehatan negara bagian dan nasional Meksiko pada Ahad (10/1).

Pria Inggris itu tiba di ibu kota Meksiko sehari sebelumnya dalam penerbangan dari Amsterdam. Demikian kata kepala epidemiologi kementerian kesehatan Meksiko Jose Luis Alomia pada konferensi pers reguler pemerintah.

Alomia menjelaskan setibanya di Matamoros, pria Inggris itu tidak menunjukkan gejala Covid-19. Namun, pria itu tetap dinyatakan positif setelah menjalani tes kedua pada 31 Desember.

Alomia menekankan meski varian baru virus corona telah terdeteksi di Meksiko, diyakini virus varian baru itu tidak akan beredar dalam skala yang signifikan di antara populasi. Menurut para pejabat, puluhan penumpang dalam penerbangan Mexico City-Matamoros yang sama dengan pria itu sejauh ini belum diidentifikasi.

Sementara sisanya 45 penumpang penerbangan semuanya dinyatakan negatif, termasuk awak pesawat. Pria Inggris itu tetap dirawat di rumah sakit di Matamoros dan dipasangkan ventilator pada Sabtu (9/1).

Namun, para pejabat tidak menyebutkan bahwa segala bentuk pelacakan kontak atau pengujian telah dilakukan pada para penumpang dalam penerbangan Amsterdam-Mexico City.

Varian baru virus corona yang bersifat menyebar cepat juga telah ditemukan di Afrika Selatan dan Australia. Hal itu mendorong pihak berwenang untuk mengambil tindakan yang lebih agresif untuk mencegah penularan yang lebih besar karena negara-negara di seluruh dunia masih terus berjuang untuk mengatasi pandemi virus corona.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement