REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kepala Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito menyampaikan, telah mendeteksi sinyal kotak hitam dari pesawat Sriwijaya Air SJ182. Hal itu disampaikan dalam konferensi pers di posko crisis center Sriwijaya Air SJ182 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (11/1/2021).
Dia nenyebut, Tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menandai dugaan keberadaan kotak hitam dari pesawat yang jatuh pada Sabtu (9/1) itu. "Telah teridentifikasi sinyal black box. Kami membantu KNKT mencari black box,” kata Bagus.
Proses pengamatan dalam pencarian kotak hitam dan bagian pesawat antara lain diketahui menggunakan jalur udara. Informasi yang dikumpulkan dari pengamatan udara kemudian dikirim kepada tim penyelamat dan pencari (SAR) yang berada di kapal. Lalu tim menyelam dan melakukan pencarian di bawah air.
Hasil dari pencarian itu, di samping mengidentifikasi sinyal kotak hitam, tim Basarnas juga menemukan sejumlah potongan yang diduga merupakan badan pesawat Sriwijaya Air serta potongan tubuh manusia. Bagus menyampaikan, telah mengumpulkan 10 kantong jenazah berisi potongan tubuh manusia, 16 potongan besar badan pesawat, dan 6 potong pakaian.
Basarnas telah menyerahkan sejumlah kantong jenazah tersebut kepada disaster victim identification (DVI) Polri. Sementara itu, terkait badan pesawat yang berhasil ditemukan akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut dengan KNKT.