Selasa 12 Jan 2021 20:45 WIB

Jelang Pelantikan Joe Biden, Washington Dijaga Ketat

Pelantikan presiden biasanya menarik puluhan ribu pengunjung ke Washington

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
 Petugas Kepolisian Capitol AS mendorong kembali demonstran yang mencoba masuk ke Capitol AS pada hari Rabu, 6 Januari 2021, di Washington.
Foto: AP/Jose Luis Magana/FR159526 AP
Petugas Kepolisian Capitol AS mendorong kembali demonstran yang mencoba masuk ke Capitol AS pada hari Rabu, 6 Januari 2021, di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, lembaga taman nasional Amerika Serikat (AS) mengatakan akan menutup sementara Washington Monument dari turis. Penutupan tugu untuk mengenang presiden pertama AS itu dilakukan untuk mengantisipasi ancaman keamanan.

"Periode rencana pelantikan kali ini harus sangat berbeda dari yang lain," kata Wali Kota Washington Muriel Bowser, Senin (11/1) kemarin.

Baca Juga

Ia meminta Departemen Dalam Negeri untuk membatalkan semua acara publik hingga 24 Januari. Pada Ahad (10/1) lalu Bowser juga mengirimkan surat ke Menteri Keamanan Dalam Negeri Chad Wolf. Ia meminta penegak hukum mengambil pendekatan baru usai peristiwa yang ia sebut 'serangan teroris tidak biasa' pekan lalu.

Bowser meminta Wolf memperpanjang operasi Keamanan Acara Nasional Khusus, National Special Security Event, hingga 24 Januari. Dinas Rahasia mengepalai operasi keamanan acara-acara nasional termasuk pelantikan presiden.

Dalam pernyataannya, Wolf mengatakan ia sudah memerintahkan Dinas Rahasia untuk mulai operasi National Special Security Event pada Rabu (13/1) besok hingga pelantikan presiden. Jadwal itu jauh lebih cepat dibandingkan jadwal sebelumnya yang sebelumnya dimulai 19 Januari.

Senin lalu menteri itu memberitahu stafnya ia mengundurkan diri usai penyerbuan pendukung Trump ke Capitol Hill. Peristiwa yang memaksa anggota parlemen bersembunyi melindungi diri dan menewaskan lima orang termasuk satu orang petugas polisi Capitol Hill.

Puluhan orang sudah didakwa atas tindak kekerasan, diperkirakan polisi akan mengajukan dakwaan pada ratusan orang lainnya. Penyerbuan tersebut dilakukan setelah Trump mendorong pendukungnya untuk menggelar unjuk rasa ke Capitol Hill dalam sebuah kampanye.

Anggota Partai Demokrat di Kongres mulai mendorong Trump mundur dari jabatannya. Mereka mengajukan pasal pemakzulan yang menuduhnya memicu pemberontakan.

Komite pelantikan presiden dan Bowser sudah meminta warga AS untuk tidak datang ke Washington selama pelantikan. Bowser mengatakan Mal Nasional di Washington akan ditutupi 191.500 bendera dengan berbagai ukuran untuk mewakili masyarakat yang tidak menghadiri pelantikan.

Pelantikan presiden biasanya menarik puluhan ribu pengunjung ke Washington. Akan tetapi ukuran upacara ini diturunkan karena pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement