REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang Indonesia pertama yang menjalani program vaksinasi Covid-19 resmi dari pemerintah. Presiden disuntikkan Coronavac, vaksin produksi Sinovac, tepat pukul 9.42 WIB di Istana Merdeka, Rabu (13/1).
"Pagi ini saya memulai ikhtiar besar sebagai warga negara Indonesia untuk terbebas dari pandemi ini dengan menerima vaksin Covid-19," kata Jokowi melalui unggahan di media sosialnya.
Mekanisme vaksinasi sendiri dilakukan dalam empat tahap, yakni pertama klarifikasi data penerima. Kedua, penerima vaksin menjalani pengecekan tekanan darah dan klarifikasi kesehatan. Ketiga, penyuntikan vaksin dilakukan oleh tim dokter kepresidenan. Keempat, penerima vaksin mendapat katu tanda suntik.
Dalam pemeriksaan kesehatan, Presiden Jokowi diketahui memiliki tekanan darah 130/67 mmHg yang diartikan sehat dan bugar. Sejumlah pertanyaan juga diajukan kepada Presiden Jokowi, seperti apakah pernah terkonfirmasi menderita Covid-19, apakah memiliki gejala batuk dalam tujuh hari terakhir, dan apakah ada riwayat komorbid seperti penyakit jantung, ginjal, serta diabetes. Semua pertanyaan tersebut dijawab 'tidak' oleh Presiden Jokowi.
"Lalu lengan baju kiri saya disingkapkan. Dan vaksin pun disuntikkan," kata presiden.
Jokowi juga mengaku tidak merasakan sakit saat lengan kirinya disuntik vaksin. Ia menambahkan, vaksin Covid-19 yang sudah lama dinantikan masyarakat Indonesia ini telah mengantongi izin penggunaan darurat dari BPOM dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Saya berharap vaksinasi Covid-19 yang tahapannya sudah dimulai hari ini berjalan dengan lancar," kata Jokowi.