Kamis 14 Jan 2021 14:24 WIB

Eropa Perpanjang Lockdown untuk Redam Varian Baru Virus Corona

Banyak negara di Eropa memperpanjang lockdown dan pembatasan ketat.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Rupert Oberhäuser/picture alliance
Rupert Oberhäuser/picture alliance

Di Jerman, penerapan lockdown kedua awalnya hanya dijadwalkan beberapa minggu sampai Natal tahun lalu. Tapi rencana itu ternyata terlalu optimis, karena kasus penularan harian COVID-19 terus meningkat dengan cepat. Sekarang, pembatasan yang lebih ketat diberlakukan sampai akhir Januari, dan kemungkinan akan diperpanjang. Sekolah-sekolah, restoran dan toko-toko harus ditutup lagi, selain toko kebutuhan pokok seperti supermarket.

Kanselir Jerman Angela Merkel hari Selasa (12/1) mengatakan, Jerman akan menghadapi "delapan hingga 10 minggu yang sangat sulit" ke depan dan memperingatkan bahwa varian virus corona yang pertama kali diidentifikasi di Inggris juga akan menyerang Jerman.

Negara-negara di sekitar Jerman seperti Belanda dan Prancis juga sudah melakukan lockdown baru. Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, di Belanda tingkat infeksi rata-rata untuk tujuh hari pada akhir Desember lalu mencapai 760 kasus per 100.000 orang. Pada hari Senin (11/1), pihak berwenang Belanda memutuskan untuk menutup toko dan sekolah selama tiga minggu lagi.

Ancaman varian baru virus corona

"Jika tidak terlihat penurunan, dan pada saat yang sama mutasi virus dari Inggris mulai menyebar, kita harus memikirkan tindakan yang lebih ketat lagi," kata ahli virus Belanda Menno de Jong kepada media, setelah setidaknya 50 orang di Belanda telah diidentifikasi terinfeksi varian corona Inggris itu.