REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Petrokimia Gresik mengimbau petani untuk menerapkan pemupukan berimbang. Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, selain bermanfaat untuk keberlanjutan pertanian, pemupukan berimbang juga akan mengefisienkan penggunaan pupuk bersubsidi.
Pemupukan berimbang yang direkomendasi Petrokimia Gresik untuk tanaman padi adalah menggunakan formula 5:3:2. Rinciannya 500 kilogram Petroganik, 300 kilogram NPK Phonska, dan 200 kilogram Urea untuk 1 (satu) hektare lahan sawah.
"Menurut data Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian 2018, setidaknya 70 persen dari 8 juta hektare lahan sawah di Indonesia kurang sehat. Artinya, sekitar 5 juta hektare lahan sawah memiliki kandungan bahan organik yang rendah," kata Dwi melalui siaran tertulisnya, Kamis (14/1).
Dwi mengatakan, rekomendasi ini adalah upaya Petrokimia Gresik untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan, meningkatkan produktivitas tanaman, sekaligus memperbaiki kondisi tanah. Dimana dalam rekomendasi pemupukan berimbang, digunakan juga pupuk organik Petroganik.
Dwi mengungkapkan, berdasarkan sejumlah penelitian dan kondisi di lapangan, masih banyak petani menggunakan pupuk Urea secara berlebihan atau tidak sesuai rekomendasi. Yaitu lebih dari 400 kilogram per hektar sawah. Karena rerata petani menganggap semakin banyak penggunaan pupuk Urea, tanaman akan semakin bagus.