Jumat 15 Jan 2021 11:51 WIB

Doa untuk Syekh Ali Jaber dari Malang

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan Syekh Ali adalah guru dan panutan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Karta Raharja Ucu
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui wartawan di Balai Kota Malang.
Foto: Republika/ Wilda Fizriyani
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui wartawan di Balai Kota Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Indonesia kembali kehilangan pemuka agama yang begitu dihormati, Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber. Kehilangan ini turut dirasakan Wali Kota Malang, Sutiaji.

Secara spontan, Sutiaji mengajak seluruh kepala perangkat daerah dan ASN di lingkungan Pemkot Malang untuk sejenak mendoakan Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber secara bersama-sama. Menurut dia, almarhum merupakan guru dan panutan untuk masyarakat dan agama.

"Saya secara pribadi sangat berduka dan atas nama masyarakat Kota Malang kami juga menyampaikan ucapan duka cita yang sedalam-dalamnya," katanya di Balai Kota Malang, Kamis (14/1).

Sutiaji berharap hal yang telah diajarkan oleh Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber dapat diimplementasikan di kehidupan sehari-hari. Terlebih, Sutiaji mengaku, ada beberapa kenangan dan kesan tersendiri mengenai almarhum.

Sutiaji dan keluarga pernah mendapatkan kunjungan dari almarhum beberapa waktu lalu di rumah dinas. Momen tersebut tidak akan bisa dilupakan bagi Sutiaji dan keluarga.

"Kami semua akan selalu mengingat pesan-pesannya yang disampaikan waktu itu," ucap pria berkacamata ini.

Kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber dibenarkan oleh Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Al-Habsyi, secara singkat kepada Republika.co.id, Kamis (14/1). "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah wafat Syekh Ali Jaber, saya sedang menuju RS Yarsi Jakarta Pusat," ungkapnya.

Sebelumnya, Syekh Ali Jaber dilaporkan semakin menunjukkan perkembangan yang baik. Selama dirawat intensif karena Covid-19 sejak Selasa (29/12/2020) lalu, kesehatan dai kelahiran Madinah ini terus memperlihatkan perkembangan baik setiap harinya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement