REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China membangun pusat karantina baru di Provinsi Hebei. Hal itu dilakukan saat negara tersebut mengalami peningkatan kasus baru Covid-19.
Media pemerintah China pada Jumat (15/1) menunjukkan para pekerja mulai meratakan tanah, menuangkan beton, dan meletakkan kamar yang telah dibuat sebelumnya di tanah pertanian di luar Shijazhuang. Shijiazhuang merupakan ibu kota provinsi Hebei yang telah menyaksikan sebagian besar kasus baru Covid-19 di China.
Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 144 kasus baru Covid-19 pada Jumat. Sebanyak 90 kasus di antaranya berada di Hebei. Sementara 43 kasus dilaporkan di Provinsi Heilongjiang. Penularan lokal juga tercatat di wilayah selatan Guangxi dan provinsi utara Shaanxi.
China turut melaporkan sembilan kasus impor. Lonjakan kasus baru Covid-19 di Hebei telah memicu kekhawatiran. Hal itu karena wilayah tersebut dekat dengan ibu kota Beijing. Peningkatan kasus di Negeri Tirai Bambu terjadi ketika para ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersiap menyelidiki tentang asal-usul virus corona.
Pakar WHO telah tiba di pusat pandemi Covid-19 di Wuhan pada Kamis (14/1). Mereka harus menjalani karantina selama dua pekan sebelum dapat melakukan misinya. Sejauh ini, China telah melaporkan 87.988 kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 4.635 jiwa.