REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, meninjau langsung lokasi bencana banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel). Dia menyatakan akan terus melanjutkan evakuasi warga dan pencarian terhadap korban hilang bersama pihak terkait.
"Jika diperlukan helikopter sampaikan, akan kita siapkan," ungkap Hadi saat menyambut paparan dari Komandan Korem 101/Antasari di Kalsel, Sabtu (16/1).
Panglima TNI memang telah telah menginstruksikan jajaran TNI untuk terjun di lokasi tersebut. Dia menginstruksikan untuk tak hanya mengirimkan prajurit, tetapi juga mengirimkan bantuan alat utama sistem senjata (alutsista).
"Pastikan setiap permasalahan yang ada segera dilaporkan dan dicari solusinya. Tujuannya untuk melayani masyarakat yang terkena musibah. Koordinasi dengan pihak terkait dan harus terus di evaluasi," kata Hadi.
Hadi menjelaskan, saat ini TNI telah mendirikan posko bencana dan dapur lapangan untuk menampung dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat. TNI juga mendatangkan alat berat untuk membuka akses jalan yang terputus dan mendatangkan air bersih dari wilayah yang tidak terdampak.
Panglima TNI juga menyampaikan akan terus melanjutkan evakuasi warga dan pencarian terhadap korban hilang bersama Basarnas, Polri, BPBD dan relawan. Dia juga menyatakan akan terus melaksanakan koordinasi secara intens dengan instansi terkait dalam penanganan bencana banjir di Tanah Laut.
Prajurit yang diterjunkan untuk membantu penangana bencana banjir ini ada sejumlah 1.053 prajurit gabungan. Prajurit-prajurit itu terdiri dari prajurit Kodam VI/Mulawarman, Yon Ang Air TNI AD, Korps Marinir TNI AL, Korps Paskhas TNI AU dan Prajurit TNI AU.
Perbantuan itu disebut sebagai bentuk kepedulian TNI dalam misi kemanusiaan dan juga merupakan bagian dari tugas pokok TNI. Itu sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia Pasal 7 Ayat 2, di antaranya melaksanakan operasi militer selain perang (OMSP).
Adapun bantuan yang diserahkan Panglima TNI, berupa 34 perahu karet terdiri dari delapan perahu karet TNI AD, delapan perahu Karet TNI AL, 10 perahu karet Basarnas dan delapan perahu karet TNI AU, berikut dengan motor tempel serta 10.000 paket sembako dari presiden yang diangkut menggunakan pesawat hercules A-1327.