Senin 18 Jan 2021 09:43 WIB

Iran Tegur Uni Eropa Soal Sistem Perdagangan Instex

Instex merupakan saluran perdagangan Uni Eropa dengan Turki tanpa terkena sanksi AS.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Bank Sentral Iran
Foto: .
Bank Sentral Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Bank sentral Iran mengkritik saluran sistem pembayaran Uni Eropa yang dirancang untuk memungkinkan perusahaan Eropa menghindari sanksi Amerika Serikat (AS). Iran menilai langkah itu tidak berguna dan akan membuat Iran tidak lagi mengirim sumber daya ke Uni Eropa.

Seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (18/1), Bank Sentral Iran menilai bahwa pemerintah Eropa mengaku tidak tahu bagaimana mendanai saluran yang didirikan dua tahun lalu, yang dikenal sebagai Instex. Instex merupakan mekanisme perdagangan yang dibentuk khusus oleh negara-negara Uni Eropa untuk bertransaksi dengan Iran tanpa terkena sanksi dari AS. 

Baca Juga

"Eropa juga dinilai belum memiliki cukup keberanian untuk mempertahankan kedaulatan ekonomi mereka," kata Bank Sentral Iran dalam komentar di Twitter.

Komentar Iran bertepatan dengan transisi pemerintahan Presiden AS dari Donald Trump ke Joe Biden. Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir enam negara dengan Iran pada 2018 dan memulihkan sanksi terhadap Republik Islam tersebut. 

Biden mengatakan kepada New York Times pada Desember 2020 lalu bahwa dia akan mencari perjanjian lanjutan untuk memperketat dan memperpanjang batasan nuklir Iran sekaligus menangani program misilnya. Iran menilai hal itu sesuatu yang menurut Iran sangat terlarang.

Dipelopori oleh Perancis, Jerman dan Inggris, Instex didirikan pada Januari 2019 dan transaksi pertamanya dilakukan pada Maret 2020. Saluran tersebut hanya memindahkan sejumlah kecil modal untuk beberapa pengiriman medis, yang secara teknis dibebaskan dari sanksi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement