Selasa 19 Jan 2021 17:58 WIB

2.449 Nakes di Bandung Sudah Divaksinasi Covid-19

Tenaga kesehatan divaksinasi di Kota Bandung sudah 88.22 persen dari target.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Babatan, Jalan Babatan, Kota Bandung, Jumat.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Babatan, Jalan Babatan, Kota Bandung, Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung mengungkapkan tenaga kesehatan (nakes) yang ditargetkan divaksinasi Covid-19 hingga Senin (18/1) kemarin yaitu 2.776 orang. Namun, realisasi di lapangan hanya 2.449 orang yang telah divaksinasi atau kurang lebih mencapai 88.22 persen.

"Nakes itu jumlah sasarannya itu total sampai dengan 18 Januari itu 2.776, cakupannya ada 2.449 (yang sudah divaksin), artinya pencapaiannya 88,22 persen," ujar Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, Selasa (19/1).

Ia mengatakan, sebanyak 249 orang nakes tidak lolos screening awal di antaranya karena tensi darah tinggi, tidak direkomendasikan dan memiliki rekam jejak medis yang mengkhawatirkan. Selain itu, terdapat nakes yang tidak hadir sebanyak 78 orang.

"Bisa dijadwalkan ulang, tapi sekarang sistem lagi ada masalah di pusat," katanya. Ema melanjutkan, para nakes yang masih khawatir divaksinasi bisa melihat contoh 10 tokoh yang divaksinasi perdana.

"Kita kan sudah banyak beri contoh 10 orang kemarin, secara umum saya tidak ada gejala apapun, kalau pegal ya ada, dulu divaksin juga pegal, itu lumrah. Jadi ngantuk, nafsu makan berlebih, pusing itu tidak ada," ungkapnya.

Ia menambahkan, keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit mengalami penurunan dari 90 persen menjadi 89.88 persen. Jumlah tempat tidur dari 1.334 unit menjadi 1.119 atau terdapat 135 tempat tidur yang masih tersisa.

"Tempat tidur ini 1.199, sekarang turun jadi 89,88 pesen dari 1.334 tempat tidur, artinya masih tersisa 135 tempat tidur," katanya. Namun begitu angka tersebut masih belum ideal sebab idealnya berada di bawah 60 persen.

"Idealnya tidak boleh lebih dari 60 persen, jangan sampai nanti jadi over kapasitas, dan panik nanti orang yang tidak tertangani," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement