Rabu 20 Jan 2021 00:40 WIB

Sebagian Wilayah Mamuju Masih Gelap Gulita Pascagempa

Jaringan listrik masih terganggu di Kabupaten Mamuju pascagempa.

Sebagian wilayah Kabupaten Mamuju masih gelap gulita di malam hari akibat gangguan jaringan listrik yang terjadi pascagempa 6,2 SR.
Foto: Antara/Akbar Tado
Sebagian wilayah Kabupaten Mamuju masih gelap gulita di malam hari akibat gangguan jaringan listrik yang terjadi pascagempa 6,2 SR.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Sebagian wilayah Kabupaten Mamuju masih gelap gulita di malam hari akibat gangguan jaringan listrik yang terjadi pascagempa 6,2 SR.  Sejumlah petugas Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3 Sulawesi) PLN Regional Sulawesi masih berupaya memperbaiki gangguan jaringan listrik yang masih melanda wilayah bagian selatan Kabupaten Mamuju.

Separuh Kabupaten Mamuju yang berada di bagian selatan masih padam. Wilayah yang listriknya padam dia terdapat di Kelurahan Karema dan Kelurahan Simboro sepanjang jalan Urip Sumoharjo kompleks BTN Graha Nusa.

Baca Juga

"Kami terus bekerja dengan mengerahkan seluruh kekuatan agar listrik di Kota Mamuju dapat berfungsi," ujar salah satu petugas UP3 Sulawesi.

Sementara itu warga mengatakan aktivitas kota Mamuju masih lumpuh total dan pada malam hari seperti kota mati karena listrik padam. Pascagempa, belum ada aktivitas yang dilakukan masyarakat karena mereka masih takut keluar dari tenda pengungsian.

Masyarakat masih takut akan terjadi gempa susulan.  Sementara itu, korban gempa Mamuju dan Majene terus bertambah menjadi 84 orang akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Korban luka berat dan menjalani rawat inap sebanyak 189 orang sementara luka ringan dan rawat jalan 637 orang.

Sementara masyarakat pengungsi mencapai 15.000 orang di sejumlah titik daerah kabupaten Mamuju dan Majene. Ribuan permukiman dan fasilitas pemerintah rusak dan roboh.

Gempa Mamuju telah mengakibatkan kantor Gubernur Sulbar roboh dan rata dengan tanah. Bangunan rumah sakit berlantai lima di kota Mamuju, pusat perbelanjaan dan pusat pelayanan publik lainnya juga roboh beserta ratusan pemukiman warga rusak total.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement