REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Barat, Gufran Darma Dirawan menyatakan, berdasarkan hasil kaji cepat dampak gempa di provinsi itu terdapat sebanyak 103 satuan pendidikan yang mengalami kerusakan akibat gempa 6,2 magnitudo. Tingkat kerusakannya bervariasi.
"Dari hasil kaji cepat dampak gempa per 18 Januari 2021, terdapat 103 satuan pendidikan, baik yang berada di pengelolaan pemerintah daerah maupun Kementerian Agama, rusak akibat gempa," katanya saat dihubungi dari Makassar, Selasa (19/1). Gufran Darma Dirawan sebelum menjabat Kepala Disdikbud Sulbar adalah guru besar dan juga Wakil Rektor IV Universitas Negeri Makassar (UNM).
Gempa berkekuatan magnitudo mengguncang Provinsi Sulawesi Barat, Jumat (15/1) telah berdampak pada empat kabupaten, yakni Kabupaten Mamuju, Kabupaten Majene, Kabupaten Mamasa, dan Kabupaten Poliwali Mandar.
Menurut Gufran pihak Kemendikbud sendiri melansir sebanyak 39 sekolah di antaranya mengalami rusak berat, 19 sekolah rusak sedang, dan 45 sekolah rusak ringan.
Berdasarkan data yang ada di Kabupaten Mamuju terdapat 18 sekolah masuk kategori rusak berat, 12 sekolah mengalami rusak sedang, dan 10 sekolah mengalami rusak ringan.
Sementara di Kabupaten Majene, 19 sekolah mengalami rusak berat, enam sekolah mengalami rusak sedang, dan 21 sekolah mengalami rusak ringan.
Berikutnya, di Kabupaten Poliwali Mandar, dua sekolah mengalami rusak berat, satu sekolah mengalami rusak sedang, dan tujuh sekolah rusak ringan. Di Kabupaten Mamasa, tujuh sekolah mengalami kerusakan ringan.