REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) mendistribusikan 250 liter air bersih setiap hari untuk keperluan pengungsi. Baik pengungsi akibat bencana banjir di Kalimantan Selatan dan gempa bumi di Sulawesi Barat.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (20/1), Ketua Umum PMI Jusuf Kalla mengatakan distribusi air bersih tersebut dilakukan dengan menggunakan mobil tangki air milik PMI. Air diambil adalah air bersih dari sumber milik perusahaan daerah air minum (PDAM) setempat. "Apabila sumber PDAM rusak, maka PMI akan mencari dari mata air terdekat. Dengan begitu, kebutuhan air bersih untuk pengungsi selalu terpenuhi setiap harinya," kata JK dalam keterangannya.
Penyediaan air bersih bagi pengungsi korban bencana merupakan salah satu prioritas PMI. "Air bersih menjadi hal langka dan mendesak bagi pengungsi, karena bencana melanda biasanya pipa air bersih atau mata air menjadi rusak," katanya.
Untuk bencana di Kalsel dan Sulbar, PMI menghitung berdasarkan jumlah mobil tangki yang digunakan untuk mengangkut air bersih. Sebanyak 11 mobil tangki di Sulbar dan enam mobil tangki di Kalsel, dengan kapasitas setiap tangki sebanyak 5.000 liter, beroperasi tiga rit per setiap harinya.
Penyediaan air bersih untuk Kabupaten Majene, Sulbar, dipusatkan pada 10 titik lokasi pengungsian di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda dan Kecamatan Sendana. Sepuluh titik tersebut berada di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang dan Desa Limbua.
Sementara distribusi air bersih di Kabupaten Mamuju, Sulbar, ditempatkan di lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
Sementara itu untuk bencana di Kalsel, air bersih didistribusikan di lokasi pengungsian di Pematang Hambawang, Pengarang Ulu dan Pasar Jati. PMI wilayah Kalsel mendapat dukungan dari PMI Kota Palangka Raya, yang tergabung dalam Tim Respon Bencana PMI Provinsi Kalimantan Tengah, dalam mengirimkan air bersih tersebut.
PMI mengerahkan para relawan yang memahami bidang air bersih, sanitasi dan promosi dalam mendistribusikan air bersih bagi pengungsi korban bencana alam. PMI juga akan terus memastikan ketersediaan air bersih bagi pengungsi hingga masa tanggap darurat bencana berakhir atau sampai infrastruktur penyaluran air bersih di lokasi bencana bisa pulih kembali.