REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terus berupaya menangani banjir yang masih terjadi hingga hari ke tujuh, Rabu (20/1). Pemkot Banjarmasin mengerahkan mesin pompa air untuk menyedot air di wilayah yang masih dilanda banjir.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, Rabu (20/1), memantau langsung penyedotan wilayah banjir di Jalan Veteran Banjarmasin Tengah dengan menurunkan mesin pompa air para pemadam kebakaran. Air menggenangi wilayah itu langsung disedot beberapa mesin pompa untuk dialirkan ke Sungai Martapura.
"Tidak hanya di jalan Veteran ini, daerah lainnya yang juga mengalami genangan masih tinggi juga akan dikerahkan menggunakan mesin pompa air untuk dialirkan ke sungai besar," katanya.
Pemkot Banjarmasin, katanya, juga menurunkan alat berat untuk mengeruk anak sungai Martapura. Pasalnya, keberadaannya sangat vital di tengah kota yang berfungsi juga sebagai kanal banjir.
Sungai Veteran sempat mati suri karena ditutupi bangunan warga. Baru sekitar sepuluh tahun belakangan ini bisa dibebaskan.
"Semoga dengan langkah cepat seperti ini, juga cara-cara lainnya yang kita rumuskan, segeranya banjir bisa surut, hingga warga bisa kembali beraktivitas normal," ujar Ibnu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin telah merilis jumlah warga yang terdampak banjir sejak 14 Januari hingga 20 Januari ini atau selama tujuh hari, yakni, sebanyak 100 ribu jiwa atau sekitar 32 ribu kepala keluarga. Wilayah yang terdampak banjir cukup parah ini adalah Banjarmasin Timur, Banjarmasin Selatan dan Banjarmasin Utara.