REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah menentukan rencana tarif yang akan ditetapkan saat Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta-Solo beroperasi nanti. KRL Yogyakarta-Solo mulai melakukan uji coba dengan membawa penumpang secara terbatas sejak kemarin (Rabu, 20/1).
"Pada saat beroperasi nanti, tarif yang dikenakan penumpang adalah sebesar Rp 8 ribu. Tarif ini sama dengan tarif KA Prameks yang selama ini sudah melayani koridor Yogyakarta-Solo," kata Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (20/1).
Dia menjelaskan, tarif untuk tahun pertama disamakan dengan tarif KA Prameks. Penetapan tarif tersebut juga menurutny sudah mendapatkan subsidi PSO dari pemerintah.
Zulfikri menambahkan, pengoperasian KRL Yogyakarta-Solo akan terus dievaluasi untuk melihat okupansi serta animo masyarakat dalam menggunakan KRL. Dia memastikan, Kereta Prameks saat ini masih tetap beroperasi dengan penyesuaian waktu layanan KRL yang nantinya diharapkan dapat seluruhnya digantikan oleh KRL.
Sebelumnya, KRL Yogyakarta-Solo sudah melakukan uji coba integrasi sistem menyeluruh selama beberapa bulan terakhir. Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya mengatakan bahwa Pembangunan Elektrifikasi Jalur KA Yogya-Solo sepanjang kurang lebih 60 kilometer tersebut mulai konstruksi pada 2019 dan selesai awal 2021.
Sampai saat ini, kata Putu, telah dilakukan pengujian prasarana untuk kesiapan operasi KRL Yogya-Solo. "Serangkaian pengujian telah dilakukan termasuk safety assesment dan sinkronisasi sistem dengan kereta jenis lainnya. Hal ini untuk memastikan agar nantinya KRL Yogya-Solo siap beroperasi dengan aman," jelas Putu.